Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Suryadi Suryadarma, Bapak Angkatan Udara yang Bangun Kekuatan Angkasa NKRI

Kompas.com - 07/10/2021, 12:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marsekal Suryadi Suryadarma bukan prajurit biasa bagi Indonesia, terutama di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Ia merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang pertama dan terlama, mulai mejabat sejak 1946 hingga 1962.

Dalam pengantar buku Aku Sayap Tanah Air!: Kisah Hidup dan Perjuangan Bapak AURI, Marsekal R Soeriadi Suryadarma (2015), Marsekal (Purn TNI) Chappy Hakim menulis bahwa Suryadi merupakan "Bapak AURI".

"Sebuah nama besar yang sudah terpateri kokoh dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia sebagai salah seorang dari beberapa pionir, pelopor yang begitu besar jasanya dalam membangun sebuah kekuatan udara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dibangun sejak Indonesia baru mengecap kemerdekaannya," tulis Chappy Hakim.

Baca juga: Mengenal Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia

Lalu seperti apa perjalanan hidup Marsekal Suryadi Suryadarma?

Suryadi lahir di Kota Banyuwangi, Jawa Timur, 6 Desember 1912. Ia merupakan anak dari R. Suryaka Soerjadarma dan masih memiliki garis keturunan dari Kraton Kanoman, Cirebon.

Suryadi yang sejak kecil merupakan yatim piatu tinggal bersama kakeknya bernama Pangeran Boi Suryadarma di Jakarta.

Perjalanan karir Suryadi menjadi seorang penerbang di era Hindia Belanda tidaklah mudah.

Untuk menjadi seorang penerbang, ia harus mendapatkan menempuh pendidikan di Akademi Militer Belanda atau KMA (Koninklijke Militaire Academic) di Breda, Belanda.

Baca juga: 6 Pesawat Tempur Andalan TNI AU, Burung Besi Penjaga NKRI

Ia mulai mendaftar ke KMA pada tahun 1931 dan menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun.

Lulus dari sekolah militer, Suryadi bergabung dengan Angkatan Darat Hindia Belanda atau KNIL (Koninklijke Nederlandsch Indische Leger) dan ditugaskan di Nijmigen, Belanda.

Namun, satu bulan kemudian Suryadi dipindahkan ke Batalyon I Infantri di Magelang sampai bulan November 1936.

Ketika itu, dengan bekal pangkat Letnan Dua, ia mengikuti tes masuk sekolah penerbangan di Kalijati.

Baca juga: Mengenal 6 Pasukan Elite TNI dengan Ciri Khas dan Kemampuan Khusus

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com