Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI untuk UNESCO: 1,6 Miliar Pelajar di Dunia Berhenti Belajar akibat Covid-19

Kompas.com - 06/10/2021, 13:15 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut, 1,6 miliar pelajar di dunia berhenti belajar akibat terdampak pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan oleh Duta Besar RI untuk UNESCO Arrmanantha C Nashir berdasarkan data Teachers Task Force UNESCO.

"Menurut data dari Teachers Task force UNESCO pandemi telah menyebabkan lebih dari 1,6 miliar pelajar atau dari sekitar 190 negara yang berhenti belajar," kata Nashir dalam diskusi daring, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Menlu Retno Ingkatkan Peran Penting Komunitas Kemanusiaan di Masa Pandemi

Selain itu, tercatat ada 100 juta pelajar dan pegawai sekolah terkena imbas penutupan secara meluas, kemudian setengah dari dunia yaitu sekitar 800 juta pelajar masih terkena dampak dari penutupan sekolah atau belum kembali ke sekolah secara penuh.

Terdapat pula lebih dari 706 juta pelajar di seluruh dunia tidak memiliki akses komputer sehingga kesulitan melakukan proses pembelajaran.

"Dan menurut data juga ada sekitar 29 negara yang sekolahnya masih tutup," ujar dia.

Oleh karena itu, kata Nashir, UNESCO berusaha untuk membantu negara-negara yang menjadi anggotanya dengan berbagai cara, antara lain meminta pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar guru-guru dapat diprioritaskan mendapatkan vaksin, khususnya di negara-negara Afrika.

Menurut dia, saat ini vaksinasi di negara-negara Afrika baru mencapai tidak lebih dari lima persen penduduknya.

"Dan untuk menempatkan guru sebagai salah satu front line worker yang sama dengan front line worker dari bidang kesehatan," ungkapnya.

Kemudian, Unesco berupaya untuk mendukung kepedulian politik (political awarness) agar pemerintah mengamankan anggaran program.

Baca juga: Mahasiswa IPB Ingin Kuliah Tatap Muka Terbatas? Ini Syaratnya

Selain itu, UNESCO bekerja sama dengan sektor swasta melalui inisiatif global education coalition digital gap dan menjamin keberlangsungan sektor pendidikan.

Nashir mengatakan, dari berbagai program yang dilakukan oleh Unesco dalam hal memitigasi dan beradaptasi di masa pandemi, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu pentingnya memperkuat mekanisme kerja sama terutama dalam proses pemulihan Covid-19 di dalam bidang pendidikan.

Kemudian, pentingnya leader squad di tingkat nasional untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi kebijakan dan program terkait pendidikan dan anak.

"Dalam hal ini mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil Indonesia dalam konteks mengatasi pandemi di bidang pendidikan sering menjadi contoh oleh UNESCO," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com