Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pierre Tendean Sang Ajudan, Setia sampai Mati Lindungi Jenderal AH Nasution

Kompas.com - 01/10/2021, 15:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Ketika berusia 23 tahun, Pierre turut berpartisipasi dalam Operasi Dwikora Ganyang Malaysia.

Dia dipercaya untuk memimpin pasukan sukarela gerilyawan ke negara federasi Malaysia.

Dia juga terlibat dalam operasi penyusupan dan sabotase.

Prestasi gemilangnya itu pun membuat karier Pierre melesat hingga dipinang Jendela AH Nasution untuk menjadi ajudannya.

Firasat

Pada 30 September 1965, Pierre sedianya sudah mengajukan cuti libur untuk merayakan ulang tahun ibundanya, Maria Elizabeth Cornet, di Semarang pada keesokan harinya.

Namun, tugas sebagai ajudan yang cukup padat, pada pukul 15.00 WIB pun membuat Pierre masih berada di Jakarta.

Tak disangka bahwa hari itu menjadi hari terakhir Pierre bertugas sebagai ajudan.

Kepulangan untuk merayakan ulang tahun sang bunda dan rencana bahagia untuk menikahi kekasih hatinya, Rukmini, bulan Desember pun tak terlaksana.

Pierre terbilang akrab dan dekat dengan keluarga Jenderal Nasution, tidak terkecuali dengan putri bungsu sang jenderal, Ade Irma Suryani, yang juga turut menjadi korban dalam peristiwa penyerangan tersebut.

Baca juga: Kisah Ibu yang Terpisah dari 7 Anaknya Selama 38 Tahun karena G30S/PKI

Pierre yang kerap kali dipanggil "Om" oleh anak-anak Jenderal Nasution tanpa sengaja berfoto bersama Ade Irma Suryani pada 1 Juli 1965, di acara pernikahan adik Piere, Rooswdiati Tendean di Jakarta.

Tak ada yang menyangka pula bahwa momen tersebut juga menjadi yang terakhir bagi Pierre dan keluarga sebelum diculik Cakra Birawa.

"Pierre sudah menunjukkan dari kecil bahwa 'Saya akan menjadi seseorang' dengan caranya sendiri. Sekarang banyak orang bermimpi terlalu tinggi, sedangkan mereka tidak menginjak tanah. Pierre menginjak tanah bahkan dikubur di dalamnya untuk menjadi orang yang membopong negara ini," ucap Abie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com