Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 4,215 Juta Kasus Covid-19 dan Waspada akan Gelombang Ketiga...

Kompas.com - 01/10/2021, 09:45 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih terjadi di Tanah Air. Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus menyampaikan data perkembangan kasus harian, kesembuhan, hingga kematian.

Berdasarkan data tersebut diketahui Kamis (30/9/2021) terdapat 1.690 kasus baru.

Dengan penambahan itu maka total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.215.104 terhitung sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 30 September: Sebaran 1.690 Kasus Baru Covid-19, Jawa Timur Paling Tinggi

Kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi yakni Jawa Timur dengan 195 kasus baru.

Kemudian, Jawa Barat 161 kasus baru, DKI Jakarta 149 kasus baru, Jawa Tengah 144 kasus baru, Bali 86 kasus baru.

Pasien sembuh dan meninggal

Selain itu, tercatat ada penambahan 2.848 kasus kesembuhan dari Covid-19. Dengan demikian, jumlah kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 4.037.024 orang.

Akan tetapi, masih ada pasien yang meninggal karena Covid-19. Pada periode 29-30 September ada 113 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 141.939 orang sejak awal pandemi.

Baca juga: UPDATE 30 September: Tambah 113, Total Pasien Covid-19 Meninggal Kini 141.939

Berdasarkan data tersebut, maka saat ini tercatat ada 36.141 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 384.228 orang berstatus suspek.

Kemudian, pemerintah juga melaporkan jumlah pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 kini mencapai 276.135 sampel dalam sehari. Sehingga, hingga Kamis kemarin total ada 39.121.485 spesimen yang telah diperiksa.

Berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang diperiksa melalui tes swab polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM) sebanyak 25.601.325 sampel.

Sementara, total spesimen yang diperiksa menggunakan tes rapid antigen sebanyak 13.520.160 sampel.

Baca juga: UPDATE: 276.135 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa dalam Sehari

Perkembangan vaksinasi

Pemerintah mencatat ada 51.113.360 orang telah divaksinasi Covid-19 dosis kedua, pada Kamis (30/9/2021) pukul 12.00 WIB. Dengan demikian cakupan vaksinasi mencapai 24,34 persen dari target.

Sementara, jumlah masyarakat yang sudah disuntik dosis pertama berjumlah 91.079.001 orang atau 43,73 persen.

Adapun target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah yakni 208.265.720 orang.

Baca juga: UPDATE: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Mencapai 24,34 Persen

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi yakni tenaga kesehatan, orang lanjut usia (lansia), petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum, termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Pemerintah menentukan sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan yakni 1.468.764 orang. Hingga saat ini, 1.979.947 tenaga kesehatan (134,80 persen) sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.834.540 orang (124,90 persen) telah disuntik dosis kedua.

Kemudian, sasaran untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang. Saat ini 27.748.200 orang (160,14 persen) sudah divaksinasi dosis pertama dan 18.623.758 orang (107,48 persen) telah disuntik vaksin dosis kedua.

Angka ini termasuk 2.536.511 guru dan tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 2.096.970 orang mendapatkan vaksin dosis kedua.

Baca juga: Satgas: Kita Pastikan Vaksinasi Covid-19 Merata dan Setara

Selanjutnya, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Adapun saat ini 6.470.784 lansia (30,02 persen) telah divaksinasi dosis pertama dan 4.375.496 orang (20,30 persen) sudah disuntik dosis kedua.

Berikutnya, target masyarakat rentan dan umum penerima vaksin yaitu 141.211.181 orang. Sebanyak 49.948.820 orang (35,37 persen) telah mendapatkan dosis pertama dan 22.872.018 orang (16,20 persen) sudah menerima dosis kedua.

Terakhir, target kelompok usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Sebanyak 3.905.436 orang (14,62 persen) telah divaksinasi dosis pertama dan 2.589.458 orang (9,70 persen) mendapatkan dosis kedua.

Ada pula vaksinasi Covid-19 yang diberikan melalui skema Gotong Royong. Saat ini, 1.016.999 orang (6,78 persen) telah menerima vaksin dosis pertama dan 816.594 orang (5,44 persen) sudah menerima dosis kedua.

Baca juga: Satgas: WNA Pengungsi Berhak Dapat Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Koordinasi Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Kamis (5/11/2020).

DOK. covid19.go.id Koordinasi Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Kamis (5/11/2020).

Waspada gelombang ketiga

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia tetap perlu mewaspadai dan mengantisipasi gelombang ketiga penularan Covid-19.

Hal ini merujuk kepada gelombang ketiga penularan Covid-19 yang terjadi di berbagai negara dunia serta pola kenaikan kasus di Indonesia.

"Dengan adanya lonjakan (gelombang) ketiga yang dihadapi berbagai negara di dunia, serta melihat dari pola kenaikan kasus setelah event-event besar di Indonesia kita tetap perlu waspada dan mengantisipasi lonjakan ketiga di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Satgas: Kita Perlu Waspada dan Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia

Dia melanjutkan, pembatasan mobilitas dan kegiatan sosial ekonomi yang mulai dilonggarkan perlahan menjadi kekuatan yang dapat berubah jadi tantangan. Hal itu bisa terjadi apabila tak dibarengi penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Wiku melanjutkan, saat ini ada wacana memberikan izin pada kegiatan-kegiatan besar ditambah saat ini segera masuk periode Natal dan tahun baru.

"Maka kehati-hatian dalam menjalani aktivitas perlu jadi modal dasar kita," ujar dia.

"Jika dilihat dari pola kenaikannya, kasus Covid-19 itu mulai turun setelah pembatasan dilakukan. Baik pembatasan mobilitas dan kegiatan sosial," tutur Wiku.

Baca juga: Ahli Virologi Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Terjadi Awal 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com