Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekelumit Kisah Kedekatan Bung Karno dengan Pegawai Kereta Api

Kompas.com - 29/09/2021, 20:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keterkaitan antara Presiden pertama RI Soekarno, perusahaan kereta api, dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Sekelumit kisah itu ia tuturkan saat peresmian patung Soekarno di Polder Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/9/2021).

Menurut Megawati, setelah lulus dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung atau ITB), Soekarno pernah bekerja di perusahaan kereta api Belanda di Jawa Timur.

"Ayah saya pernah menjadi pegawai di perusahaan kereta api Belanda di Jawa Timur. Karena beliau tentunya setelah lulus dari ITB, ya mencari pekerjaan," kata Megawati, dikutip dari siaran YouTube PDI Perjuangan, Rabu sore.

Baca juga: Resmikan Patung Bung Karno, Megawati Cerita Sulitnya Seniman Ukir Wajah Ayahnya

Megawati menuturkan, pada masa Revolusi Indonesia, Soekarno pernah memberikan apresiasi atas peran pegawai kereta api. Ketika itu perusahaan kereta api Indonesia masih bernama PNKA (Perusahaan Nasional Kereta Api).

Ia mengatakan, Bung Karno pernah membuat pantun yang dibacakan pada 28 September 1965.

"Bunyinya adalah 'Siapa bilang saya dari Tegal, saya dari Majalengka. Siapa bilang revolusi kita gagal, sebab kita punya PNKA'," ucap Presiden kelima RI itu.

Kedekatan Soekarno dengan perusahaan kereta api juga dirasakan Megawati saat masih kanak-kanak.

Ia mengaku kerap diajak ikut serta kunjungan kerja Soekarno ke berbagai daerah dengan menggunakan kereta api.

Dari kunjungan kerja itu pula, Megawati mengaku mulai belajar politik dari melihat pertemuan antara Soekarno dan kabinet pemerintahan waktu itu.

"Itu saya mulai belajar politik, karena pada waktu itu banyak pejabat dan lain sebagainya yang saya dengar omongannya," kata Megawati.

"Bahwa salah satu tonggak revolusi kita itu karena perusahaan kereta api banyak pengikut Bung Karno," tutur dia.

Baca juga: Kilas Balik Pembenahan Wajah Kereta Api Indonesia

Adapun patung Bung Karno yang diresmikan oleh Megawati itu diinisiasi oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero.

Patung setinggi 15,5 meter karya seniman Ketut Winata menggambarkan Bung Karno ketika berusia 52 tahun. Pada 20 Mei 1953, Soekarno mengunjungi Kota Semarang untuk meresmikan Tugu Muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com