Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Satgas Ingatkan Potensi Kenaikan Covid-19

Kompas.com - 22/09/2021, 07:12 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat waspada terhadap potensi pandemi virus corona gelombang ketiga.

Apalagi, tidak lama lagi RI bakal memasuki masa libur Natal dan tahun baru yang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.

"Dalam 3 bulan ke depan kita akan kembali memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru 2022, yang artinya potensi kenaikan kasus semakin meningkat," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/9/2021).

Wiku mengatakan, dunia saat ini tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi. Sementara, di Indonesia, pandemi virus corona baru mencapai gelombang kedua.

Puncak pandemi gelombang pertama di Indonesia terjadi pada Januari 2021, bersamaan dengan puncak pandemi dunia.

Baca juga: Satgas: Covid-19 Kembali Melonjak di Sejumlah Negara dengan Kasus Aktif di Bawah 1 Persen

Tiga bulan setelahnya atau April 2021 dunia mengalami puncak pandemi gelombang ketiga. Namun, kenaikan ini tidak terjadi pada RI.

Indonesia baru mengalami puncak pandemi gelombang kedua pada Juli 2021.

Kini, saat kasus Covid-19 di RI mulai melandai, dunia tengah menghadapi puncak pandemi gelombang ketiga.

Kendati demikian, Wiku mengingatkan seluruh pihak tetap berhati-hati, apalagi jeda antara puncak pandemi gelombang pertama dan kedua dunia hanya berselang 3 bulan.

"Kita perlu mewaspadai kondisi dunia yang saat ini tengah mengalami third wave," ujar Wiku.

Berkaca dari puncak pandemi gelombang kedua di Tanah Air, lonjakan kasus virus corona tidak disebabkan oleh naiknya kasus Covid-19 global.

Baca juga: Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mal, Satgas: Jika Tak Mendesak Lebih Baik di Rumah

Sejumlah faktor yang menjadi penyebab naiknya kasus antara lain meningkatnya mobilitas dan aktivitas sosial masyarakat yang terjadi bersamaan dengan periode mudik Idul Fitri, serta sikap abai terhadap protokol kesehatan.

Tingginya mobilitas penduduk dan aktivitas masyarakat yang tidak diikuti protokol kesehatan ketat, kata Wiku, menjadi penyumbang terbesar terjadinya lonjakan kasus apa pun varian virusnya.

"Tentunya dengan pembelajaran first dan second wave yang telah berhasil kita lewati kita harus semakin tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com