Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ali Kalora Tewas, Pengamat: Perlu Langkah Antisipasi dan Deteksi Dini atas Munculnya Aksi Teror Baru di Poso

Kompas.com - 20/09/2021, 12:45 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya mengatakan, potensi kemunculan simpatisan baru atau kelompok yang ingin menjadikan Poso sebagai wilayah konflik perlu menjadi perhatian.

Ia menilai perlu dilakukan peningkatan langkah pencegahan dan deteksi terhadap potensi aksi kelompok teror baru setelah tewasnya pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora.

“Langkah pencegahan bisa dengan pendekatan soft approach atau bahkan dengan hard approach,” kata Harits kepada Kompas.com, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Tewasnya Ali Kalora Diprediksi Akan Memperkecil Ancaman Teror di Poso

Kemudian, Harits mengatakan upaya deteksi dini dapat dilakukan dengan basis sinergitas antar semua elemen terkait.

“Minus ego sektoral dalam sebuah pola strategi yang komprehensif membangun Poso yang damai dan Makmur,” tambahnya.

Selain itu, Harits juga mengimbau pola operasi di Poso dan sekitarnya kini perlu dievaluasi setelah Ali Kalora dinyatakan tewas.

Sebab, kematian Ali Kalora dinilai akan membuat tingkat ancaman dan gangguan keamanan oleh kelompok teror menjadi turun.

Ia menekankan, masyarakat Poso membutuhkan lingkungan aman, damai, dan normal di semua sektor kehidupannya.

Baca juga: Ali Kalora dan Pengawalnya Sempat Terpisah dari Kelompok Saat Kontak Senjata, Kini Dipastikan Tewas

“Maka hadirnya pasukan, digelarnya operasi dengan ribuan TNI dan Polri di wilayah Poso jangan sampai melahirkan ekses yang kontraproduktif,” kata dia.

Sebelumnya, Pimpinan MIT Poso Ali Kalora dan pengawalnya yang bernama Jaka Ramadhan dipastikan tewas dalam kontak senjata antara kelompok teroris dan Satgas Mandago Raya.

Saat ini, jenazah Ali Kalora telah dibawa ke Rumah Sakit RS Bhayangkara Polda Sulteng.

"Ali Kalora sudah tewas dan saya pastikan tidak ada penggantinya," tegas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi di Mapolres Parigi Moutong pada Minggu (19/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com