Apabila Covid-19 sudah benar-benar terkendali, maka pandangan masyarakat terhadap penyakit ini juga akan berubah. Menurut Dicky, masyarakat akan lebih terbiasa dengan Covid-19.
"Stigma sudah sangat berkurang. Secara psikologis sudah berubah, orang sudah enggak melihat itu sebagai penyakit yang menjadi sesuatu yang menakutkan," kata dia.
Kemudian saat Covid-19 menjadi endemi, maka kesiapan rumah sakit dalam menghadapi penyakit ini akan jauh lebih baik.
"Enggak jadi takut ke rumah sakit karena tidak ada fasilitas kesehatannya," kata Dicky.
Baca juga: Transisi Virus Corona Jadi Endemi, Wakil Ketua DPR: Vaksinasi Harus Tetap Berjalan
Akan tetapi, kesiapan ini, menurut Dicky, juga harus didukung dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, yakni minimal 85 persen.
Selain itu, jika Covid-19 menjadi endemi, akan ada kebiasaan atau perilaku di masyarakat yang akan berubah. Dicky mencontohkan, perlakuan izin bagi orang-orang yang mengalami gejala flu atau tidak enak badan.
"Kalau dulu, orang sebelum Covid-19 orang flu biasa kerjalah. Nah, itu sudah enggak boleh. Kalau sakit, tidak enak badan di rumah, mau gejala flu apa pun. Jangan kontak dekat, isitirahat. Nah itu yang mungkin berubah," kata dia.
Lalu, menurut Dicky, kemungkinan akan diperbolehkan untuk melepas masker dan menjaga jarak tidak menjadi kewajiban.
"Jaga jarak juga pada saat itu juga enggak harus selalu dilakukan," ujar Dicky.
Baca juga: Bersiap Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Pemerintah Gencarkan Vaksinasi Covid-19
Sementara, untuk penggunaan masker, meski tidak diwajibkan, tapi tetap berguna jika dipakai di tempat-tempat umum atau memiliki polusi udara tinggi.
"Tidak harus selalu menggunakan masker. Menggunakan masker misalnya ketika harus menggunakan transportasi publik, ketika di kantor bisa dilepas," kata Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.