Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Jangan Euforia, Lonjakan Covid-19 Terjadi di Berbagai Negara

Kompas.com - 09/09/2021, 10:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta masyarakat tidak terjebak euforia atas perbaikan di sejumlah indikator penanganan Covid-19 yang terjadi saat ini.

Kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan tidak boleh mengendur agar Indonesia dapat menghindari risiko lonjakan kasus seperti yang terjadi di negara lain.

"Masyarakat tidak boleh terjebak euforia karena data menunjukkan lonjakan kasus (Covid-19) masih terjadi di berbagai negara, bahkan negara dengan cakupan vaksinasi yang sudah cukup tinggi," ujar Johnny dilansir dari siaran pers di laman resmi Covid19.go.id, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: 9 Jenis Vaksin Covid-19 di Indonesia yang Telah Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM

Diketahui, beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam, saat ini sedang menghadapi eskalasi kasus Covid-19.

Menurut Johnny, beberapa negara hendak memberlakukan kebijakan serupa dengan Indonesia untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, dia meminta masyarakat terus waspada dengan tetap disiplin menggunakan masker meski telah divaksinasi Covid-19.

"Penerapan protokol kesehatan, khususnya memakai masker, dapat mencegah virus corona varian apapun yang masuk ke tubuh. Protokol kesehatan sudah seharusnya menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari," ujar Johnny.

Baca juga: 5.883 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, Sembuh Satu di Kuwait

Dia menjelaskan, berdasarkan penelitian Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat terbukti bahwa bahwa risiko terpapar Covid-19 dapat berkurang secara signifikan atau hingga 95 persen apabila menggunakan masker ganda.

"Masker sangat penting karena dapat mencegah virus corona jenis apa pun masuk ke tubuh. Temuan ini merupakan hasil kajian dari berbagai lembaga penelitian dunia yang sudah sepatutnya menyadarkan kita untuk terus menggunakan masker," tuturnya.

Selain itu, Johnny juga mengingatkan bahwa vaksinasi akan berperan penting untuk mengurangi risiko sakit parah apabila virus sudah terlanjur masuk ke tubuh.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Turun 92 Persen dari Puncak Lonjakan 15 Juli 2021

Antibodi yang terbentuk karena vaksin akan melawan virus Covid-19 yang berhasil masuk ke tubuh sehingga risiko sakit berat dapat diminimalisasi.

Lebih lanjut, Johnny mengungkapkan, pemerintah terus melakukan penguatan terhadap ketahanan medis di Tanah Air sebagai bentuk antisipasi terjadinya lonjakan kasus di kemudian hari.

Momentum penurunan kasus saat ini akan digunakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan medis.

"Sebab di beberapa daerah masih terdapat infrastruktur medis yang masih minim, oleh karenanya perlu peningkatan baik dari segi kapasitas maupun kapabilitas yang dimiliki," tutur Johnny.

"Selain dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi gelombang kenaikan kasus, penguatan ketahanan medis ini juga diharapkan sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com