Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Lulung, Politikus PAN yang Kini Kembali ke PPP

Kompas.com - 08/09/2021, 17:07 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada awal September 2021, politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung memutuskan untuk kembali ke partai lamanya, yaitu Partai Persatuaan Pembangunan (PPP), setelah tiga tahun bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Lulung mengatakan bahwa tidak ada permasalahan dengan PAN yang membuatnya kembali ke PPP.

Ia juga mengatakan, sudah berbicara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas untuk kembali ke PPP. Kepada Zulhas, Lulung mengaku, kembalinya dirinya ke PPP atas permintaan para ulama.

"Itulah saya bilang ke Pak Ketum (Zulhas), saya minta maaf, saya ceritakan diminta ulama mengurus partai saya. Ya, respons pak Ketum 'Kalau kamu kembali, ya baguslah'," ujar Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Lulung Mengundurkan Diri dari PAN, Kembali ke PPP

Sementara menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Lulung kembali ke PPP karena akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta di partai berlambang Ka'bah tersebut.

Menurut Ketua Dewan Pimpian Pusat PPP Achmad Baidowi, partainya belum menentukan posisi yang akan dijabat oleh Lulung di PPP. Namun, ia memastikan Lulung akan mendapat posisi yang pas karena Lulung merupakan seorang tokoh.

"Soal jabatan Haji Lulung nanti di DPW ataupun DPP, kami sih masih mencoba mendiskusikannya ya, belum ada sikap resmi. Ya namanya baru bergabung lagi, ya kita carikan posisi yang pas, apapun Pak Haji Lulung itu tokoh, tokoh di DKI Jakarta," kata Baidowi.

Baca juga: PPP Akan Siapkan Posisi yang Pas untuk Haji Lulung

Profil Lulung

Mengutip situs resmi DPR RI, Lulung lahir di Jakarta, 24 Juli 1959. Ia tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.

Sebelum terjun ke dunia politik, Lulung dikenal sebagai seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.

Lulung juga memiliki lawfirm bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.

Baca juga: Haji Lulung Pulang ke PPP, Berkurangnya Kursi di DKI Jadi Alasan

Mengutip Jakarta.go.id, Lulung mengawali karier politiknya di PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat.

Setelah pemilu 2004, ia kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat. Pada pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Kemudian pada pemilu 2012, Lulung diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.

Saat ia duduk di DPRD DKI Jakarta, Lulung kerap berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Bahkan, saat itu Lulung menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap Ahok.

Hal itu yang kemudian membuat Lulung bersikeras menolak mendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Ia lebih memilih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meski partainya, PPP kubu Djan Faridz, mendukung Ahok. 

Karena pilihannya itu, ia pun dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Setelah dipecat, Lulung bergabung dengan PAN untuk maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. 

Baca juga: Soal Alasan Kembali ke PPP, Lulung: Atas Permintaan Ulama

Lulung mengatakan, Zulhas-lah yang memintanya untuk bergabung ke PAN dalam Pileg 2019.

Menurut Lulung, Zulhas kala itu menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP lantaran enggan mendukung calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama.

"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan. Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong. Jatuhlah pilihan saya ke PAN," kata Lulung.

Baca juga: Lulung: Jangan Ada yang Bilang Saya Pecah di PAN

Saat namanya terdaftar dalam daftar calon tetap yang dikeluarkan KPU RI, pada Oktober 2018 Lulung memutuskan mundur dari wakil ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.

Lalu akhirnya Lulung terpilih dan masuk dalam anggota DPR periode 2019-2024 dari fraksi PAN.

Setelah tiga tahun bergabung dengan PAN, pada awal September 2021, Lulung memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia kemudian memilih untuk kembali ke PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com