Salin Artikel

Profil Lulung, Politikus PAN yang Kini Kembali ke PPP

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada awal September 2021, politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung memutuskan untuk kembali ke partai lamanya, yaitu Partai Persatuaan Pembangunan (PPP), setelah tiga tahun bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Lulung mengatakan bahwa tidak ada permasalahan dengan PAN yang membuatnya kembali ke PPP.

Ia juga mengatakan, sudah berbicara dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas untuk kembali ke PPP. Kepada Zulhas, Lulung mengaku, kembalinya dirinya ke PPP atas permintaan para ulama.

"Itulah saya bilang ke Pak Ketum (Zulhas), saya minta maaf, saya ceritakan diminta ulama mengurus partai saya. Ya, respons pak Ketum 'Kalau kamu kembali, ya baguslah'," ujar Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Sementara menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Lulung kembali ke PPP karena akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta di partai berlambang Ka'bah tersebut.

Menurut Ketua Dewan Pimpian Pusat PPP Achmad Baidowi, partainya belum menentukan posisi yang akan dijabat oleh Lulung di PPP. Namun, ia memastikan Lulung akan mendapat posisi yang pas karena Lulung merupakan seorang tokoh.

"Soal jabatan Haji Lulung nanti di DPW ataupun DPP, kami sih masih mencoba mendiskusikannya ya, belum ada sikap resmi. Ya namanya baru bergabung lagi, ya kita carikan posisi yang pas, apapun Pak Haji Lulung itu tokoh, tokoh di DKI Jakarta," kata Baidowi.

Profil Lulung

Mengutip situs resmi DPR RI, Lulung lahir di Jakarta, 24 Juli 1959. Ia tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.

Sebelum terjun ke dunia politik, Lulung dikenal sebagai seorang pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan seperti PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, Koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.

Lulung juga memiliki lawfirm bernama Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.

Mengutip Jakarta.go.id, Lulung mengawali karier politiknya di PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat.

Setelah pemilu 2004, ia kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat. Pada pemilu 2009, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta. Kemudian pada pemilu 2012, Lulung diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.


Saat ia duduk di DPRD DKI Jakarta, Lulung kerap berseteru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Bahkan, saat itu Lulung menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap Ahok.

Hal itu yang kemudian membuat Lulung bersikeras menolak mendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Ia lebih memilih mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, meski partainya, PPP kubu Djan Faridz, mendukung Ahok. 

Karena pilihannya itu, ia pun dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Setelah dipecat, Lulung bergabung dengan PAN untuk maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. 

Lulung mengatakan, Zulhas-lah yang memintanya untuk bergabung ke PAN dalam Pileg 2019.

Menurut Lulung, Zulhas kala itu menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP lantaran enggan mendukung calon Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama.

"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan. Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong. Jatuhlah pilihan saya ke PAN," kata Lulung.

Saat namanya terdaftar dalam daftar calon tetap yang dikeluarkan KPU RI, pada Oktober 2018 Lulung memutuskan mundur dari wakil ketua DPRD DKI Jakarta peridoe 2014-2019.

Lalu akhirnya Lulung terpilih dan masuk dalam anggota DPR periode 2019-2024 dari fraksi PAN.

Setelah tiga tahun bergabung dengan PAN, pada awal September 2021, Lulung memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia kemudian memilih untuk kembali ke PPP.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/08/17071411/profil-lulung-politikus-pan-yang-kini-kembali-ke-ppp

Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke