Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji Lulung Pulang ke PPP, Berkurangnya Kursi di DKI Jadi Alasan

Kompas.com - 08/09/2021, 07:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung kembali menjadi perbincangan setelah memutuskan mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kembali bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Lulung mengatakan, keputusannya kembali ke PPP didasari oleh permintaan para ulama agar Lulung kembali mengurus partai berlambang kabah tersebut.

Pasalnya, kata Lulung, perolehan kursi PPP di DPRD DKI Jakarta berkurang drastis pada Pemilihan Umum 2019 setelah ditinggal oleh Lulung yang sebelumnya menjabat sebagai ketua DPW PPP DKI Jakarta.

"Para ulama mungkin mengevaluasi bahwa pada waktu kepemimpinan saya, PPP kan masih 10 kursi 2014-2019. Ulama lihat, Pileg 2019 itu PPP dari 10 kursi jadi 1 kursi. Evaluasi dua tahun itu, saya dipanggil lah akhirnya oleh ulama, untuk mengurus kembali PPP," kata Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Lulung: Jangan Ada yang Bilang Saya Pecah di PAN

Lulung menuturkan, saat itu ia dipecat oleh PPP dari jabatannya sebagai ketua DPW PPP DKI Jakarta karena enggan mendukung calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada 2017.

"Saya enggak mau, marah, bahkan saya mendukung deklarasi Anies-Sandi. Saya kemudian dipecat. Ketika setelah saya dipecat, pada 2019, kan banyak partai yang minta saya bergabung," ujar Lulung.

Saat itu Lulung akhirnya bergabung ke PAN untuk maju sebagai calon anggota DPR, ia pun lolos ke Senayan hingga memutuskan mundur dari PAN.

Lulung mengatakan, meski ia mengundurkan diri, tidak ada perpecahan antara dirinya dan PAN yang membuat ia memilih kembali ke rumah lamanya.

Baca juga: Haji Lulung Kembali ke PPP, Sekjen PAN: Selamat dan Sukses

Ia mengaku sudah memohon izin kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk mengundurkan diri dan permohonan itu diterima oleh Zulkifli.

"Saya bilang ke Pak Ketum, saya minta maaf, saya ceritakan yang tadi diminta oleh ulama. Saya tidak beretorika, tapi saya izin mau kembali urusin partai saya. Ya, respons Pak Ketum, 'Kalau kamu kembali, ya baguslah'," kata Lulung.

Disiapkan Pos Terbaik

Dengan kembalinya Lulung, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, partainya akan menyiapkan posisi yang pas bagi Lulung di struktur partai tersebut.

"Soal jabatan Haji Lulung nanti di DPW ataupun DPP, kami sih masih mencoba mendiskusikannya ya, belum ada sikap resmi. Ya namanya baru bergabung lagi, ya kita carikan posisi yang pas, apapun Pak Haji Lulung itu tokoh, tokoh di DKI Jakarta," kata Baidowi.

Baidowi pun menyambut baik kembalinya Lulung ke PPP. Menurut dia, selama ini PPP merupakan habitat politik Lulung, berkaca dari rekam jejaknya di partai tersebut.

"Pak Haji Lulung ini sebenarnya ya habitatnya memang di PPP, beliau pernah jadi ketua DPC, pernah jadi ketua DPW, pernah wakil ketua DPRD," ujar dia.

Baca juga: Soal Alasan Kembali ke PPP, Lulung: Atas Permintaan Ulama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com