Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Varian Corona Mu, Kemenkes Minta Skrining Ketat Orang dengan Riwayat Perjalanan dari Kolombia dan Ekuador

Kompas.com - 08/09/2021, 09:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta penjagaan di pintu masuk Indonesia bagi pelaku perjalanan internasional diperketat.

Ia mengatakan, pengetatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru virus corona Mu.

"Khususnya pengetatan di pintu masuk negara untuk WNA atau WNI yang dengan riwayat perjalanan ke negara terjangkit dan juga negara Kolombia dan Ekuador untuk dilakukan genom sequencing," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Waspadai Potensi Masuknya Corona Varian Mu, Ini Upaya Pemerintah

Nadia mengatakan, pengetatan di pintu masuk bagi pelaku perjalanan internasional harus dilakukan meski Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah menerbitkan Permenkumham Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pembatasan Orang Asing Masuk ke Wilayah Indonesia dalam masa PPKM.

Selain itu, Nadia mengatakan, pihaknya akan meningkatkan screening bagi WNI sebagai bentuk kewaspadaan.

"Masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dan juga tentunya kita tingkatkan kewaspadaan dengan skrining," ujarnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sejumlah upaya ditempuh pemerintah untuk mencegah masuknya varian baru virus corona varian Mu atau B.1.621 ke Indonesia.

Baca juga: Antisipasi Varian Mu, Epidemiolog: Pintu Masuk Tak Mesti Ditutup, Perkuat Screening dan Vaksinasi

Upaya yang dimaksud salah satunya memperketat persyaratan warga yang hendak masuk ke RI.

Misalnya, tidak boleh positif Covid-19, sudah harus divaksin, dan menjalani karantina setibanya di Tanah Air.

"Pemerintah senantiasa berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing, serta persyaratan vaksin," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Upaya tersebut juga dibarengi dengan percepatan vaksinasi, pembatasan kegiatan, dan berbagai kebijakan lainnya yang pada pokoknya bertujuan untuk menekan angka penularan virus.

Baca juga: Luhut Ingatkan Kemungkinan Gelombang Ketiga Covid-19, Waspadai Varian Mu

Upaya-upaya itu, kata Wiku, dapat berhasil jika dibarengi dengan peran aktif masyarakat untuk tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga tengah menyiapkan sejumlah langkah menyikapi potensi penularan virus corona varian Mu.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya bakal melakukan pengendalian transportasi.

Pengendalian dilakukan pada simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, yakni bandara dan pelabuhan internasional.

Baca juga: Corona Varian Mu Lebih Ganas dari Delta? Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru virus corona.

“Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).

Varian Mu kini telah tersebar di 39 negara. Selain negara-negara Amerika Selatan, Inggris, Eropa, Amerika Serikat, dan Hong Kong dikabarkan sudah mulai terserang varian ini.

Tercatat, varian Mu menyumbang infeksi Covid-19 global sebesar 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com