Proses autentikasi pada PeduliLindungi sendiri membutuhkan nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, dan tanggal lahir pengguna.
Dengan adanya peristiwa kebocoran data ini, PeduliLindungi dinilai belum sepenuhnya mampu memastikan bahwa orang yang menggunakan suatu akun merupakan pemilik akun tersebut.
Persoalan lainnya yakni terkait dengan purposive limitation atau tujuan spesifik dan minimalisasi data dari penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Ia mencontohkan, ketika PeduliLindungi digunakan untuk mengetahui kerumunan orang dalam suatu tempat tertentu, data yang seharusnya diambil hanya yang terkait lokasi saja, tidak perlu meminta data hingga ke file manager atau media ponsel.
Baca juga: Tahun Depan Diproduksi, Vaksin Merah Putih Gratis atau Bayar? Ini Kata Erick Thohir
Tak hanya itu, Wahyudi mempertanyakan prinsip storage limitation atau batasan penyimpanan dalam PeduliLindungi.
Hal itu berkaitan dengan berapa lama data pengguna akan disimpan oleh pihak tertentu dan berapa lama data tersebut akan dihapus.
"Apakah ketika masuk ke pusat perbelanjaan dan kita sudah keluar apakah data kita sudah langsung dihapuskan atau kapan? Karena ketika data itu disimpan terus menerus tanpa adanya keterbatasan dalam penyimpanan potensi bocornya juga besar," ujar dia.
Tak perlu khawatir
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi.
Hal itu sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Waspada, Varian Virus Corona Mu Kebal Vaksin Covid-19
"Kami terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan pandemi. Oleh karena itu, segera unduh dan gunakan PeduliLindungi untuk skrining kesehatan agar pemerintah dapat melakukan tracing dengan cepat," ujar Johnny seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu (4/6/2021).
Johnnya mengatakan, keamanan aplikasi PeduliLinduni terjamin. Sehingga, masyarakat tak perlu khawatir untuk mengunduhnya.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena PeduliLindungi dijamin keamanannya. Dan akan terus dikembangkan serta dimutakhirkan," kata Johnny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.