Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kita Harus Mulai Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Dampak Libur Akhir Tahun

Kompas.com - 01/09/2021, 08:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, semua pihak harus mulai mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 dampak dari penyelenggaran PON XX pada Oktober dan libur panjang akhir tahun pada Desember 2021.

Menurutnya, kecakapan dalam mengantisipasi lonjakan kasus sangat berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat ke depannya.

"Kita juga harus mulai mengantisipasi lonjakan kasus (Covid-19) yang berpotensi terjadi akibat dari beberapa kegiatan spesifik seperti perhelatan PON dan libur panjang di bulan Desember," ujar Wiku, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Satgas: PTM Terbatas Dihentikan 3 Hari jika Ditemukan Siswa Terpapar Covid-19

"Keberhasilan dalam penanganan Covid-19 serta kecakapan mengantisipasi lonjakan kasus di Indonesia akan sangat besar pengaruhnya untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif dan aman dari Covid-19," lanjutnya.

Wiku menuturkan, tren kasus konfirmasi di Indonesia belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sehingga, pemerintah meminta semua pihak baik di tingkat pusat hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini.

Dia pun meminta semua pihak jangan lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan.

"Kita harus terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional. Ketiganya merupakan kunci utama pengendalian Covid-19," jelasnya.

Lebih lanjut Wiku mengungkapkan, berdasarkan data hingga 29 Agustus 2021, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 5,34 persen sudah dibawah angka rata-rata kasus aktif dunia sebesar 8,56 persen.

Untuk tingkat nasional, kasus aktif masih disumbangkan oleh 10 provinsi, yaitu Jawa Tengah (25.959 kasus), Jawa Barat (24.802 kasus), Sumatera Utara (22.179 kasus), DIY (13.684 kasus), Jawa Timur (12.695 kasus), Papua (12.159 kasus), DKI Jakarta (7.764 kasus), Kalimantan Selatan (7.590 kasus), Kalimantan Timur (7.430 kasus), dan Bali (6.933 kasus).

Baca juga: Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Atas Rata-rata Dunia sejak Juli 2020

Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 65 persen atau lebih dari setengah total kasus aktif di Indonesia.

Pada periode yang sama, persentase kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 91,42 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka dunia sebesar 89,36 persen.

Namun, Wiku menyebutkan saat ini angka kematian akibat Covid-19 harus terus diwaspadai.

"Karena sangat disayangkan sekali, persentase kematian di Indonesia masih konsisten berada di atas persentase kematian dunia sejak Juli 2020," katanya.

"Per tanggal 29 Agustus, persentase kematian Indonesia sebesar 3,24 persen sedangkan dunia sebesar 2,08 persen," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com