Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tekan Biaya Pakan, Penyuluh BRSDM Kenalkan Magot BSF

Kompas.com - 29/08/2021, 14:48 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Menurutnya, daerah Sumatera identik dengan perkebunan sawit sehingga budidaya magot punya potensi besar guna memenuhi kebutuhan pakan alami yang berkualitas tinggi.

“Budidaya magot juga memiliki peluang untuk dijadikan bahan baku alternatif pembuatan pakan ikan karena memiliki kandungan nutrisi lengkap, kualitas yang baik, dan dapat diproduksi secara singkat,” kata Lilly.

Ia menambahkan bahwa jika dibudidayakan dalam skala besar, magot dapat tersedia dalam jumlah melimpah sepanjang waktu, serta tidak berbahaya bagi ikan karena bukan vektor penyakit

“Magot juga mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan, yaitu sebesar 40 persen dan lemak 25 persen,” ujar Lilly.

Kegiatan percontohan budidaya magot BSF di Pokdakan Handayani turut dihadiri Bupati Kabupaten Bengkulu Utara Mian. Pihaknya pun mengapresiasi kinerja penyuluh perikanan atas dedikasi dalam membangun sektor kelautan dan perikanan.

Ia berharap, kegiatan percontohan tersebut dapat menekan biaya pakan pabrikan karena ketersediaan bahan baku yang melimpah.

“Semoga temu lapang ini dapat menjadi daya tarik untuk pelaku utama lainnya untuk mengadopsi teknologi budidaya magot,” ujar Mian.

Sebagai informasi, pada Maret 2021, Kepala BRPUPP Palembang Zulkarnaen Fahmi menyerahkan bantuan bahan percontohan kepada Pokdakan Handayani.

Adapun bantuan tersbeut adalah media magot, 1.000 kilo gram (kg) ikan rucah, 640 kg dedak halus, 200 kg ampas tahu, vitamin, molase, probiotik, 15.000 ekor benih ikan nila, 1.000 ekor benih ikan mas, dan pakan pabrikan sebanyak 1.800 kg.

Bantuan tersebut mendapat respons baik dari Ketua Pokdakan Handayani Ewo Aprian Hidayat. Pasalnya, bantuan ini dapat menunjang kegiatan budidaya.

Ewo mewakili Pokdakan Handayani mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait atas bantuan yang telah diberikan. Menurutnya, sebelum menggunakan pakan mandiri berupa magot, pertumbuhan ikan mengalami keterlambatan dan masa pemeliharaan mencapai enam bulan.

“Setelah menggunakan pakan mandiri magot, pertumbuhan ikan cukup baik dan masa pemeliharaan lebih singkat menjadi empat bulan 15 hari dengan bobot yang sama," tutur Ewo.

Secara keseluruhan, budidaya magot mampu menghasilkan sebanyak 147 kg magot. Dari jumlah tersebut, 79 kg magot digunakan untuk campuran pembuatan pelet ikan dan 68 kg magot digunakan untuk menunjang kontinuitas budidaya magot BSF.

Dengan demikian, total budidaya magot sebanyak 215 kg dalam kurun waktu empat bulan 16 hari dan menghasilkan panen ikan nila sebanyak 1.746 kg dan 796 kg ikan mas.

Pihak KKP berharap, melalui kegiatan tersebut, penerapan inovasi teknologi percontohan penyuluhan budidaya sebagai pakan alternatif terdiseminasi dengan baik. Tujuannya, supaya para pelaku utama dapat menekan biaya pakan ikan yang cenderung mahal dengan menggunakan pakan alternatif berupa magot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com