Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Sempat Dikhawatirkan Capai 400.000 Kasus, Jokowi: Alhamdulillah 56.000 Lalu Turun

Kompas.com - 26/08/2021, 12:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersyukur kasus Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren penurunan.

Sebab, sebelumnya, lonjakan penyakit yang disebabkan virus corona itu sempat diprediksi mencapai angka 400.000 kasus dalam sehari.

"Alhamdulillah setelah berada di titik 56.000 (kasus) terjadi penurunan," kata Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom yang ditayangkan YouTube Indef, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Kemenkes Minta Pemda Berkomunikasi Terkait Perbaruan Data Kasus Covid-19

Jokowi mengatakan, awal Februari 2021 Covid-19 berada di angka 12.000-13.000 kasus per hari.

Besaran tersebut perlahan turun hingga pada 14 Mei 2021 bertambah 2.633 kasus dalam sehari.

Namun, akibat penularan varian Delta yang begitu cepat, kasus melonjak tinggi hingga pada 15 Juli 2021 mencapai puncak tertinggi yakni 56.757 kasus dalam sehari.

Dengan besarnya angka tersebur, para epidemiolog sempat khawatir kasus Covid-19 bakal terus melonjak tinggi hingga di angka 400.000 kasus.

"Tim epidemiolog saat itu menyampaikan pada saya, 'Pak hati-hati, karena ini bisa naik sampai 80.000, kemudian naik menjadi 160.000. Kalau itu tidak bisa dihentikan akan bisa sampai 400.000'," ucap Jokowi.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Menkes: Testing Covid-19 Akan Ditingkatkan hingga 400.000 Per Hari

Namun demikian, kekhawatiran itu tak terbukti. Jokowi bersyukur eskalasi pandemi saat ini mulai menurun.

"Alhamdulillah perkembangan kasus harian di negara kita membaik," ujarnya.

Menurunnya kasus virus corona di Indonesia diikuti oleh penurunan angka ketrisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.

Angka keterisian tempat tidur di RS cenderung fluktuatif.

Baca juga: Kemenkes: BOR RS Rujukan Covid-19 di Seluruh Provinsi di Bawah 70 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com