Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Menekan Kasus Kematian Jadi Prioritas Utama Pengendalian Pandemi Covid-19

Kompas.com - 26/08/2021, 11:32 WIB
Sania Mashabi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih terus berusaha menekan angka kematian akibat Covid-19.

Ia mengatakan, pada pekan lalu masih ada daerah yang tercatat memiliki angka kematian akibat Covid-19 cukup tinggi.

"Menekan angka kematian adalah salah satu prioritas utama dalam pengendalian pandemi Covid-19," kata Nadia dalam konferensi persnya, Rabu (25/8/2021).

Nadia mengungkapkan, sembilan daerah yang pekan lalu mencatatkan angka kematian tertinggi yakni Kalimantan timur, Kalimantan Utara, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau dan Jawa Timur.

Oleh karena itu, untuk menekan angka kematian harus dimulai dari tahap paling awal yakni dengan mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Jakarta Semakin Membaik...

"Pastikan seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan dan memastikan masyarakat melaksanakan vaksinasi secara lengkap," ujarnya.

"Terutama pada masyarakat atau populasi rentan yaitu lanjut usia, ibu hamil, orang dengan penyakit penyerta harus mendapatkan haknya untuk mendapatkan perlindungan melalui vaksiansi," lanjut dia.

Nadia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memutuskan isolasi mandiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Sebab, Covid-19 varian delta mempercepat keparahan gejala. Sehingga perlu dipastikan untuk tidak menunda ke rumah sakit atau ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) bila gejala semakin berat.

Baca juga: Pandemi Tak Bisa Jadi Alasan Menunda Penangkapan Harun Masiku...

"Manfaat fasilitas yang ada seperti melalui Puskesmas setempat dan menggunakan telemedicine untuk mendapatkan saran maupun obat-obatan yang diperlukan," ucap Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com