Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Prevalensi "Stunting" Tahun 2019 Capai 27,7 Persen

Kompas.com - 23/08/2021, 11:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, angka prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai angka 27,7 persen.

Hal ini disampaikannya berdasarkan data dari Studi Status Gizi Balita (SSGBI) yang menyebutkan angka prevalensi stunting tahun 2019 mencapai 6.538.564 anak di Indonesia.

“Angka prevalensi stunting di tahun 2019 sebesar 6.538.564 anak atau lebih kurang 27,7 persen,” kata Tito di acara virtual “RAKORNAS Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting”, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Cegah Stunting, BKKBN Imbau Generasi Muda Mulai Pola Hidup Sehat sejak Dini

Menurut Tito, ada tiga daerah yang memiliki angka prevalensi stunting yang rendah yakni Provinsi Bali, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.

Ia juga menyampaikan, ada 3 provinsi yang memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Aceh.

Stunting merupakan kondisi saat balita atau anak mengalami gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi atau asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Tito mengatakan, stunting bukan hanya persoalan masalah kesehatan, melainkan juga persoalan bangsa Indonesia.

“Persoalan stunting kami kira bukan sekadar masalah kesehatan tapi ini masalah survive-nya bangsa Indonesia karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa,” ucap dia.

Sebab, menurut dia, kekuatan utama suatu bangsa menjadi maju tidak hanya terletak pada sumber daya alam (SDA), tetapi juga terletak pada sumber daya manusia (SDM).

Ia pun mengharapkan Indonesia bisa memiliki SDM yang unggul, sehat, dan terdidik.

“Sehingga, generasi muda yang sehat dan terdidik merupakan strategi besar yang harus kita wujudkan dalam semua pemerintahan,” ujar dia.

Baca juga: Lahirkan Generasi Masa Depan Bebas Stunting, Kemenkominfo Gelar Forum Kepoin GenBest

Selain itu, Tito mengatakan, hal inilah yang membuat Presiden Joko Widodo sejak periode pertama pemerintahannya memasukan persoalan stunting melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan RPJMN 2020-2024.

Tito juga mengatakan, pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting tahun 2024 di Tanah Air menjadi 14 persen.

“Yang dilanjutkan dalam RPJMN 2020-2024 dimana pada tahun 2024 target prevalensi stunting diturunkan menjadi sebesar 14 persen,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com