Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Suhono Harso Supangkat
Guru Besar ITB

Guru Besar ITB. Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas. Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan. 

Bandung Raya Bisa Jadi Hub Industri Pertahanan Digital

Kompas.com - 22/08/2021, 20:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat ini juga sedang ada disrupsi inovasi dengan hadirnya artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), big data hingga cyber security, sehinga menghasilkan produk-produk alpahankam yang semakin cerdas mulai dari pesawat tanpa awak  hingga tank tanpa manusia.

Perang jaringan terpusat atau network centric warfare juga sudah mulai dikembangkan.

Untuk itu pengukuran dan pemahaman industri pertahanan nasional perlu terus dilakukan dan dibuat langkah kebijakan yang sesuai dengan tantangan yang ada.

Bandung Raya 

Kebetulan Senin 23 Agustus 2021 saya diundang Bank Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi membahas digitalisai Jawa Barat untuk pengembangan ekonomi Jawa Barat. Topiknya adalah Menguak Potensi Ekonomi, Mendorong Akselerasi Investasi dan Digitalisasi Guna Memajukan Inklusivitas Ekonomi Jawa Barat.

Yang terpikir dalam benak saya adalah pengembangan atau peningkatan Bandung Raya menjadi salah satu hub industri pertahanan 4.0.

Saya mengatakan peningkatan karena saat ini di Bandung sudah memiliki ekosistem dasar untuk menjadikan lebih besar dan bermakna, tidak mulai dari nol.

Saya mengatakan hub bukan pusat karena mau tidak mau harus menjadi bagian mata rantai dari pemain global dan regional dan kawasan atau sumber daya lain.

Bandung Raya meliputi Kota Bandung dan sekitarnya, Kab Bandung, Kab Bandung Barat, Cimahi, Sumedang hingga Subang.

Dari catatan saya ada 27 Industri pertahanan yang berlokasi di Bandung Raya tersebut, di antaranya 5 BUMN dan 22 BUMS. Disamping ada perusahaan BUMN besar seperti Telkom, KAI, Bio Farma dan Kimia Farma.

Selain itu ada beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi yang besar dan legend, seperti ITB, UNPAD, Telkom Uni, Unjani, Unpar, serta sekolah terkait Hankam seperti Sesko, Sesko AU, Sesko AD, Sespim Polri.

Ada lebih dari 1.000 doktor dan ribuan insinyur di Bandung Raya. Mungkin sebagian bisa diarahkan menjadi innovator industri pertahanan.

Mungkin bisa lebih dari 100 doktor di bidang permesinan, kedirgantaraan, teknologi informasi, elektronika dan pendukung lain hingga bidang serangan serangga atau biologi bisa difokuskan untuk mendukung indutri pertahanan dan keamanan nasional.

Terlebih lagi PT Len Industri telah dijadikan sebagai leading sector dalam pengembangan industri pertahanan oleh kementrian BUMN.

PT Len Industri tentu harus bisa merangkul BUMS di sekitar Bandung Raya dan melakukan upaya sinergi dengan universitas di sekitarnya.

Teknologi disrupsi seperti AI, IoT dan terkait bisa menjadi awal kebangkitan Industri Pertahaan RI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com