Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88: Organisasi Teroris JI Lihai Menyusup ke Masyarakat, Misalnya Ikut Berpolitik

Kompas.com - 21/08/2021, 07:35 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, anggota organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI) sangat pandai menyesuaikan diri dengan kondisi terkini.

Polri menduga, organisasi JI menyusup ke masyarakat dengan cara ikut berpolitik hingga menggunakan cara-cara yang terlihat damai.

“Mungkin ikut berpolitik juga menyusup ke dalam masyarakat kemudian menggunakan cara-cara yang terlihat damai, seperti menggunakan kotak amal, menggunakan tabligh untuk kumpulkan dana dan sebagainya,” kata Aswin dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Polri: Tersangka Teroris JI Rencanakan Teror Saat Hari Kemerdekaan RI

Selain itu, ia mengatakan, penangkapan yang dilakukan terhadap teroris dari JI sejak tahun 2019 hingga 2021 sangat banyak.

Setiap tahunnya, kata dia, ada penambahan jumlah anggota JI yang diamankan.

“Di tahun 2019 ada 25 orang, tahun 2020 ada 64 orang, dan sekarang (2021) sampai dengan Agustus saja sudah 123 orang,” kata Aswin.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat berhati-hati, waspada, serta menjaga keamanan sekitar.

“Tapi dari jumlah penangkapan yang banyak tadi kita harus tetep waspada dan tetep istilahnya menjaga kemananan di wilayah kita masing-masing,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Polri mengumumkan, 53 tersangka teroris telah diamankan oleh Densus 88 menjelang Hari Kemerdekaan RI.

Baca juga: Polri: Syam Organizer Yayasan Amal Milik JI, Galang Dana untuk Biaya Operasional

Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menyebut, jumlah tersebut didapatkan melalui penangkapan yang dilakukan sejak tanggal 12 hingga 17 Agustus 2021.

Argo mengatakan, 50 orang yang diamankan terlibat dalam organisasi Jamaah Islamiyah (JI) diamankan dari 10 provinsi, sedangkan 3 orang lainnya dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) diamankan di Kalimantan Timur.

Menurut dia, tersangka teroris yang berasal dari JI mengaku berencana menggunakan momen Hari Kemerdekaan untuk melakukan aksinya.

Namun, Argo tidak menjelaskan lebih lanjut aksi seperti apa yang dimaksud tersebut.

“Sesuai dengan keterangan dari beberapa tersangka yang kita lakukan penangkapan, ya memang, kelompok JI sendiri dia ingin menggunakan momen 17 Agustus Hari Kemerdekaan,” ucap Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com