Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Kemampuan Kader Muda JI Diakui Kelompok Teroris di Suriah

Kompas.com - 04/01/2021, 19:36 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, kader muda kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang dikirim ke Suriah turut menjadi pelatih ilmu bela diri.

Berdasarkan keterangan pimpinan atau amir kelompok JI, Para Wijayanto, kemampuan anggotanya itu diakui oleh organisasi teroris di Suriah.

“Dia (kader JI) melatih negara-negara lain yang bergabung di sana seperti ada fraksi jihad ISIS, Jabbah Nusrah, Free Syrian Army, Ahror masyarakat asli Suriah, dan Tahrir al Sham,” ucap Argo di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Polisi: Kader Muda JI yang Dikirim ke Suriah Merupakan Paket Lengkap

Sebelum dikirim ke Suriah, kader kelompok JI tersebut telah diberi pelatihan ilmu bela diri selama enam bulan.

“Dengan harapan bahwa pelatihan-pelatihan anggota JI ini untuk bela diri, dia itu kepengen keahliannya sejajar dengan atlet pasukan khusus,” ucap dia.

Selain memberi pelatihan bela diri, anggota JI ikut berperang di Suriah dan menjaga perbatasan.

Kader JI juga berlatih kemampuan militer di Suriah, seperti membuat bom, mengendarai tank, dan menggunakan senjata berat.

Argo menyebut, apabila ada kader JI yang meninggal ketika "bertempur" di negara lain, pengurus organisasi JI akan memberi santunan kepada pihak keluarga.

“Setiap kader muda JI yang diberangkatkan ke Suriah, dia sudah dibekali surat wasiat, dibawa dan dipegang amirnya, seandainya mati syahid di sana, surat wasiat itu akan ditujukan ke keluarga,” kata Argo.

Baca juga: Polri: Sebelum Dikirim ke Suriah, Jaringan JI Dilatih Selama 6 Bulan

Selama 2013-2018, JI sudah mengirim tujuh angkatan kader mudanya ke Suriah.

Berdasarkan keterangan Para Wijayanto, keberangkatan satu angkatan ke Suriah membutuhkan biaya sekitar Rp 300 juta.

Dana tersebut berasal dari sumbangan anggota atau simpatisan kelompok JI yang masih aktif.

Argo mengatakan, masing-masing menyumbangkan minimal Rp 100.000 dan ada pula yang memberikan lebih dari nominal tersebut.

Sebagai informasi, Para Wijayanto telah ditangkap di Bekasi, Jawa Barat di tahun 2019 dan sedang menjalani vonis tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com