Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kisah Lista, Penerima Manfaat Dompet Dhuafa yang Ukir Prestasi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 20/08/2021, 20:15 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dampak pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar terhadap dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang harus menerima berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Hal itu pula yang dialami oleh salah satu penerima manfaat bantuan dari Dompet Dhuafa di Gunung Kidul, Yogyakarta, bernama Tazkia Awalista Bepra (16).

Adapun bantuan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Idul Yatama atau hari raya anak-anak yatim yang bertepatan pada tanggal 10 Muharram (Asyura), Kamis (19/8/2021).

Tazkia atau yang akrab disapa Lista tersebut terlihat tengah duduk santai di teras rumah bersama ibunya saat menyambut kunjungan tim Dompet Dhuafa akhir pekan lalu.

Baca juga: Dompet Dhuafa Singgalang Jadi Juara 1 ZISWAF FESyar 2021 Tingkat Sumbar dan Sumatera

Ia mengaku bahwa kepergian ayah yang terlampau cepat memberikan luka hati yang mendalam baginya.

Untuk diketahui, ayahanda Lista merupakan salah satu pejuang dakwah dari Dai Pedalaman Dompet Dhuafa Yogyakarta. Ia meninggal lantaran terpapar Covid-19 pada Juli 2021.

“Waktu masih ada bapak, setiap libur dan pulang ke rumah, selalu kumpul untuk tadarus bersama. Pada momen itu, rasanya senang bisa kumpul dan ngaji bersama bapak. Namun sekarang, ya paling mengaji bersama ibu dan adik-adik saja,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).

Meski terkenang momen bersama ayahnya, Lista tidak ingin meratapi kesedihan yang berkepanjangan. Sebaliknya, ia menjadikan kepergian sang ayah sebagai motivasi untuk berprestasi.

Baca juga: Sosok Kristina, Paskibraka yang Gagal ke Istana meski Lolos Seleksi, Anak Buruh Tani yang Berprestasi

Lista menyadari bahwa ia bukan satu-satunya anak berstatus yatim akibat pandemi. Pada kenyataannya, masih banyak ribuan yatim yang perlu mendapatkan rangkulan kebaikan, agar terus semangat dan berdaya ke depan.

Oleh karena itu, siswa salah satu pesantren di Gunung Kidul ini memutuskan untuk fokus pada tilawah Al-Qur'an disamping pembelajaran sekolah daring dari rumah.

“Sekarang saya harus lebih semangat, supaya kelak Bapak bahagia melihat hasil belajar saya. Sebab, Almarhum Bapak selalu berpesan, kalau belajar harus serius agar siap dalam menapaki kehidupan ke depannya,” imbuh Lista.

Tak hanya belajar, lanjut dia, sang ayah juga mengajarkan dan berpesan dalam urusan ibadah untuk selalu melaksanakan shalat tepat waktu. Hal ini termasuk saat bepergian agar menyempatkan diri singgah ke masjid untuk berjemaah.

Baca juga: Kapasitas Shalat Jumat di Masjid KH Hasyim Asyari Ditambah, Kini Bisa Tampung 6.000 Jemaah

“Semakin semangat dalam belajar dan ibadah menjadi cara saya untuk menanamkan pesan kehidupan kepada Mendiang Bapak,” ujar Lista.

Terbukti, dengan semangat tinggi, ia berhasil membuktikan keseriusan belajarnya melalui kompetisi lomba musabaqah tilawatil quran (MTQ) tingkat pesantren beberapa waktu lalu.

Lewat kompetisi MTQ tersebut, siswa yang menggemari mata pelajaran mahfudzot ini berhasil menyabet gelar juara II kategori tilawah.

Di sela sekolah daring dan tilawah Al-Qur'an, Lista juga membantu beberapa pekerjaan rumah sang ibunda. Salah satunya dalam menguatkan perjuangan ibunya untuk melanjutkan mimpi sang ayah, yaitu memberikan dukungan moril dan materi kepada adik-adiknya.

Baca juga: Perspektif Bintang dalam Al Quran, Penciptaan Bintang hingga Perilakunya di Akhir Zaman

Ia bertekad menyemangati adik-adiknya agar dapat melanjutkan perjalanan menggapai mimpi dan cita-cita masing-masing. Terlebih adik bungsunya juga harus berjuang melawan leukimia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com