Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Megawati Jadi Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI Tahun 1964

Kompas.com - 19/08/2021, 10:22 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri mengeritakan pengalamannya saat menjadi pembawa bendera pusaka pada upacara peringatan HUT ke-19 RI tahun 1964.

Saat itu, Megawati membawa bendera pusaka asli yang dijahit ibunya, Fatmawati.

"Saya pun sebetulnya Purna-(Paskibraka) juga. Karena saya pernah menjadi seperti kalian. Pembawa bendera pusaka," kata Megawati, saat memberikan pengarahan kepada Purna-Paskibraka Duta Pancasila di Istana Merdeka, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/8/2021).

"Kalau saya waktu itu Alhamdulillah masih asli. Saya yang membawa," ujar Megawati.

Baca juga: Megawati: Pak Jokowi Saya Tangisi, Mikirin Rakyat sampai Badannya Kurus

Megawati lantas mengungkapkan sejarah bendera Merah Putih.

Menurut dia, warna merah dan putih diambil dari umbul-umbul pada zaman kerajaan Majapahit.

Saat itu umbul-umbul yang digunakan mengambil warna merah dan putih dari gula kelapa.

"Merah artinya berani, putih suci. Jadi bukan sembarangan. Yang menjahit bendera kebetulan ibu saya. Ibu Fatmawati," ucap Megawati.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini pun mengungkapkan, ibunya menjahit bendera pusaka saat Indonesia masih dijajah Jepang.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Bendera Pusaka Merah Putih yang Dijahit oleh Fatmawati

Dia pun pernah bertanya apakah ibunya tidak takut menjahit bendera di masa penjajahan.

"Siapa yang tidak takut. Cerita soal bendera pusaka itu juga tidak ada (jarang diceritakan) bahwa (bendera) pernah dipisah (setelah dijahit). Ini sejarah Republik Indonesia," tutur Megawati.

"Jadi waktu sebelum kemerdekaan ibu saya disuruh bapak saya (Soekarno), ini bukannya nostalgia. Ini sejarah. Ibu saya disuruh menjahi mencari warna merah itu ternyata sulit," kata dia.

Kebetulan pada saat itu ada seorang pengusaha Jepang di Indonesia, Shimizu yang membantu mencarikan kain warna merah.

"Jadi dijahit oleh ibu saya. Itulah yang pertama dikibarkan di Gedung Pegangsaan Timur yang sekarang disebut Gedung Proklamasi," kata Megawati.

Baca juga: Megawati: Saya Dukung Pak Jokowi, Mau Di-bully 1.000 Kali, Enggak Takut Saya

Bendera pusaka dijahit oleh Fatmawati pada Oktober 1944, dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.

Ia menjahit bendera itu setelah Jepang mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih dan dikumandangkannya lagu "Indonesia Raya".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com