Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Partisipasi Perempuan di Pemilu, Program Perempuan Memimpin 2021 Digelar

Kompas.com - 18/08/2021, 18:36 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Kajian Politik Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Puskapol LPPS FISIP UI) bersama Pemerintah Australia akan menggelar program Perempuan Memimpin 2021.

Program ini dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan partisipasi perempuan dalam penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).

Direktur Puskapol LPPS FISIP UI Aditya Perdana mengatakan, program tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam seleksi penyelenggara Pemilu karena jumlahnya yang masih kurang.

"Berdasarkan kondisi tersebut, perlu suatu upaya kolektif dari berbagai elemen masyarakat untuk mendorong jumlah keterwakilan yang sesuai amanat undang-undang (UU) di lembaga penyelenggara pemilu," kata Aditya dikutip dari siaran pers, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: KPU Pastikan Pemilu dan Pilkada Serentak Digelar pada 2024

Aditya mengatakan, program tersebutnya juga untuk memastikan terciptanya kebijakan-kebijakan prosedural kepemiluan yang ramah terhadap perempuan.

Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan jumlah keterwakilan perempuan di penyelenggara pemilu.

Antara lain, melalui program pelatihan dan pendampingan untuk mengikuti proses seleksi penyelenggara pemilu.

"Harapannya, program ini dapat mendorong kandidat perempuan potensial untuk ikut serta dalam proses seleksi penyelenggara sehingga keterwakilan 30 persen perempuan dalam struktur penyelenggara pemilu dapat tercapai," kata Aditya.

Baca juga: Kemendagri Dorong Partisipasi Masyarakat Ikut Pemilu

Aditya mengatakan, program tersebut juga sebelumnya pernah dilakukan pada 2016.

Program tersebut memberi banyak manfaat kepada para peserta dalam membangun kepercayaan diri dan kapasitas perempuan untuk ikut serta dalam proses seleksi penyelenggara Pemilu.

Alumni dari program tersebut antara lain adalah Evi Novida Ginting yang menjadi komisioner KPU dan Ratna Dewi Pettalolo yang menjadi anggota Bawaslu.

"Kami mengundang para perempuan yang berpotensi sebagai penyelenggara Pemilu dari berbagai elemen masyarakat sipil maupun komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di tingkat lokal untuk ikut serta dalam program Perempuan Memimpin 2021," kata dia.

Baca juga: KPU Rencanakan Pencoblosan Pemilu 2024 pada 21 Februari

Lebih lanjut, pihaknya juga ingin agar tim seleksi penyelenggara Pemilu yang nanti dibentuk pemerintah dan Komisi II DPR dapat mendesain proses seleksi dengan memberikan keleluasaan bagi perempuan yang potensial.

"Tujuannya agar secara bersama-sama kita dapat menciptakan ruang gerak yang terkonsolidasi dalam mendorong tercapainya peningkatan jumlah perempuan di lembaga penyelenggara pemilu nasional dan lokal," kata Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com