Ia tidak ingin ada pihak yang membenturkan identitas sesama anak bangsa demi meraih kepentingan kekuasaan.
"Atas nama Pancasila, ada unsur-unsur kekuasaan yang menstigma anak bangsa lainnya sebagai radikal dan anti NKRI. Tindakan-tindakan adu domba dan pemecah belah bangsa ini adalah tindakan yang jelas tidak Pancasilais dan tidak nasionalis," ujar dia.
Lebih lanjut, Salim mengajak seluruh bangsa Indonesia mendoakan masyarakat Indonesia yang wafat akibat pandemi.
Menurut dia, banyak dari orang yang wafat tersebut adalah para pahlawan masa kini, yakni tenaga kesehatan, guru dan tenaga pendidik, serta ulama, kiai dan tokoh agama lainnya.
"Tragedi kemanusiaan bertambah dengan hadirnya 50.000 anak yatim-piatu (menurut data Kawal Covid) akibat ditinggal oleh orangtua. Kita doakan bersama dalam momentum peringatan kemerdekaan dan bantu dengan aksi peduli," kata Salim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.