Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Distribusikan 12,3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 pada Februari-Agustus 2021

Kompas.com - 16/08/2021, 14:53 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12.391.320 dosis vaksin telah didistribusikan Polri ke seluruh penjuru Tanah Air sejak Februari hingga Agustus 2021.

"Jumlah vaksin yang telah didistribusikan di Polri bulan Februari-Agustus ini sebanyak 12.391.320 dosis dengan jumlah orang yang sudah divaksin adalah sebanyak 11.312.001 orang," ujar Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto dalam konferensi pers, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021).

Dalam pelaksanaan vaksinasi, Polri telah menerjunkan 6.008 personel yang bertugas sebagai vaksinator.

Baca juga: Jelang Hari Kemerdekaan, Petugas Vaksinasi Polsek Pasar Rebo Kenakan Pakaian Pejuang

Ribuan tenaga vaksinator tersebut juga mendapat dukungan kekuatan dari mitra Polri sebanyak 11.994 orang.

"Tentunya ini akan berkembang terus mitra Polri sehingga total tenaga vaksinator sampai saat ini berjumlah 18.002 orang," kata Imam.

Sementara itu, dalam upaya penelusuran kontak erat, Polri telah mengerahkan 61.217 personel sebagai tenaga tracer Covid-19.

Dengan rincian, sebanyak 58.929 tracer lapangan dan 2.228 tracer digital.

Sebelum melakukan pelacakan kontak erat, para tenaga tracer Covid-19 lebih dulu mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan.

"Agar betul memahami teknik penelusuran dalam kegiatan tracing, khususnya kepada kasus covid-19," ujar Imam.

Terkait pembatasan mobilitas masyarakat, Polri telah telah melakukan berbagai upaya dengan menyelenggarakan kegiatan penyekatan di 3.164 titik di Tanah Air.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di RS Polri Turun hingga 60 Persen dalam 3 Minggu Terakhir

Adapun jumlah kekuatan personel yang dilibatkan sebanyak 41.145 petugas.

Hasil dari kebijakan ini tercatat terdapat 197.473 kendaraan yang diperiksa sejak Juli hingga saat ini.

"Sementara jumlah kendaraan yang kemudian diputar balik ada 48.619 kendaraan, sementara orang yang diperiksa sebanyak 1.167.286 orang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com