Publik juga heran, menteri yang akhirnya mengenakan rompi orange KPK tersebut berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga berada.
Sama seperti moment saat diwawancarai awak media, di persidangan pun Sang Menteri minta dibebaskan karena dia merasa tidak bersalah dan harus dibebaskan karena dia kasihan dengan anak-anaknya.
Perannya sebagai ayah akan sulit tergantikan jika dirinya di penjara (Kompas.com, 9 Agustus 2021). Bukti-bukti dan keterangan para saksi yang mengetahui dengan jelas ke mana uang korupsi mengalir, seakan diabaikan dan dianggap tidak ada.
Bukannya kepada rakyat miskin yang tengah susah dihajar wabah dan ada sepeser hak-nya yang disunat pak menteri sebesar Rp 10 ribu per paket bantuan sosial, justru sang menteri memohon ampun dan maaf kepada presiden dan ketua umum partainya (Kompas.com, 10 Agustus 2021).
Jangan mudah terpukau di jagat politik nasional, kesalehan dan kemurah hatian para pesohor negeri di layar kaca dan panggung media sosial sering disetting sesuai arahan.
Bapak dan Ibu yang mendamba dukungan dan pilihan rakyat, terlihat manis di panggung depan tetapi kita janganlah kaget jika akan menemukan wajah yang sebenarnya di panggung belakang.
Erving Goffman dengan rancak menjelaskan fenomena itu dengan teori dramaturginya. Terdapat tiga ranah tindakan sosial yakni panggung depan atau front stage, panggung belakang atau back stage, dan panggung luar atau out stage. Pada masing-masing panggung, perilaku politisi bisa berbeda-beda bahkan bisa berlawanan.
Bisa saja ketika di rapat dewan yang dihadiri wartawan, Sang Politisi berucap berapi-api akan mengawal kepentingan warga yang terdampak pandemi dan meminta kesadaran warga untuk taat protokol kesehatan, tetapi di luar merasa dilecehkan petugas ketika diminta memakai masker di tempat umum. Status sebagai anggota Dewan yang terhormat harus dimahfumkan jika ditemukan kesalahan.
Ketika tampil di panggung depan dalam dramaturgi Goffman, seorang politisi berusaha menampilkan performance sebaik mungkin untuk memenuhi kepuasan pemirsa.
Bagaimana gerak mimik dan gesture, cara berbusana, pemilihan bahasa yang memikat, dan kalau perlu menangis serta mengiba seperti kelakuan menteri tadi agar audiens jatuh hati dan merasa kasihan.
Goffman memastikan akting ini hanyalah kepura-puraan, bukan sifat natural yang dimiliki oleh seorang aktor.
Tindakan seorang politisi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, umumnya dilakukan di panggung belakang. Perilakunya sangat natural dan tidak dibuat-buat.
Sementara panggung luar diartikan sebagai situasi nonformal di mana aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat sosial tanpa mengganggu kebutuhan dan kepentingan yang bersifat personal (Mudjia Rahardjo, 2010).
Kerap para politisi kita yang kebetulan dipercaya menjadi pejabat publik begitu piawai memainkan panggung belakang dengan packaging alasan yang susah masuk di akal sehat dan akal sederhana para warganya.
Di saat warganya masih sulit mendapatkan vaksinasi dosis pertama, seorang wakil bupati bersama istrinya serta kepala polisi setempat malah sudah mendapat booster atau suntikan vaksin dosis ketiga. (Kompas.com, 13/08/2021).