Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jazilul Klaim Baliho Cak Imin Bukan dari PKB, tapi Simpatisan

Kompas.com - 14/08/2021, 16:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengeklaim baliho bergambar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang tersebar di sejumlah wilayah, bukan berasal dari instruksi partai.

Sebab, bila pemasangan baliho itu merupakan instruksi partai, maka akan terlaksana lebih besar dan merata.

"Terkait baliho dan nama Cak Imin yang berubah-ubah, karena memang bukan dari kita. Nah, seandainya instruksi partai pasang baliho, mungkin tidak sekecil ini, tapi lebih besar. Jadi seandainya itu instruksi partai, itu rata (baliho)," kata Jazilul dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024", Sabtu (14/8/2021).

Menurut dia, pemasangan baliho bergambar Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang beredar saat ini terkait dengan peringatan harlah PKB pada Juli.

Namun, untuk pemasangan baliho Cak Imin bernada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ditegaskannya dilakukan oleh simpatisan partai.

Baca juga: Pro Kontra Baliho Tokoh Politik di Tengah Pandemi Covid-19

"Ini hanya sekadar teman-teman yang simpatik karena harlah. Ada yang simpatik karena Pak Muhaimin itu saja. Hanya sebatas itu," ujarnya.

Selain itu, Jazilul juga menegaskan bahwa hingga kini partai belum terpikir untuk mengumumkan siapa calon yang akan diusung.

Menurut dia, hal tersebut nantinya akan melalui proses konsultasi dengan para kiai untuk memutuskan siapa yang akan maju dalam Pilpres dari PKB.

"Tidak ada mekanisme itu, hari ini PKB belum memutuskan itu dan tentu PKB akan berkonsultasi dengan para kiai untuk memutuskan," tuturnya.

Ia juga memastikan bahwa baliho bergambar Cak Imin bukan berarti PKB menutup peluang mengusung kader lain dalam Pilpres.

Oleh karena itu, Jazilul menuturkan bahwa baliho Cak Imin sekadar bentuk ucapan selamat harlah PKB.

Menurutnya, ada kesalahan berpikir jika pemasangan baliho bergambar tokoh politik selalu diidentikkan dengan Pilpres atau Pemilu.

Baca juga: Marak Baliho Politisi, Pengamat: Terkesan Monoton dan Sekadar Tampil

"Kita juga boleh pasang baliho, kita juga pasang harlah kenapa tidak? Itu kan partai saya, saya harus mengucapkan selamat. Tapi jangan juga semua orang yang pasang baliho mau jadi presiden. Menurut saya, itu kesalahan berpikir," tutur dia.

"Jadi kalau gambar Cak Imin atau Gus Muhaimin ada di semua wilayah dan itu belum instruksi partai. Kalau 'Next Presiden Cak Imin' itu gimmick-gimmick aja lah," pungkasnya.

Diketahui, beberapa waktu terakhir muncul baliho, billboard dan poster bergambar politisi dan partai politik hingga Ketua Umum partai politik di sejumlah ruang publik

Politisi yang terpampang dalam baliho itu di antaranya Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Baliho tersebut terpampang jelas di setiap ruang publik di sejumlah daerah di Indonesia. Baliho itu juga ada yang bertuliskan secara terang-terangan membawa tema Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com