Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil, Nadiem Luncurkan Program Gerilya untuk Mahasiswa

Kompas.com - 13/08/2021, 16:25 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) meluncurkan Program Gerilya di tingkat perguruan tinggi.

Gerilya merupakan Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya yang merupakan bagian dari implementasi metode pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan bertujuan mengatasi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

“Inovasi di bidang penciptaan energi bersih menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil,” kata Nadiem, dikutip dari Antara, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Nadiem Semangati 6.424 Maba ITS agar Berkontribusi untuk Negeri

Nadiem meyakini program itu dapat menciptakan solusi dalam rangka mencegah laju perubahan iklim.

Sebab, menurutnya, Program Gerilya dapat menghadirkan energi bersih sebagai salah satu alternatif bahan bakar fosil.

“Kolaborasi Kampus Merdeka dengan Gerilya diyakini mampu menghadirkan solusi penciptaan energi bersih untuk masyarakat dan berkontribusi dalam upaya memperlambat laju perubahan iklim,” ujar Nadiem.

Program Gerilya ditujukan khusus kepada mahasiswa aktif jenjang sarjana (S1) dan vokasi eksakta yang dimaksudkan untuk membantu optimalisasi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di masyarakat.

Program ini juga agar mahasiswa bisa berinovasi dalam rangka mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.

Baca juga: Nadiem Sebut Kecintaan Masyarakat atas Produk Dalam Negeri Masih Rendah

Program Gerilya diselenggarakan melalui platform SPADA Indonesia sebagai platform pembelajaran nasional yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

Nadiem optimistis mahasiswa yang mengikuti Program Gerilya bisa berperan besar dalam melanjutkan misi pembangunan berkelanjutan.

“Gerilya adalah salah satu kegiatan studi independen Kampus Merdeka yang melahirkan aktivis energi bersih dengan kecerdasan berinovasi,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, Program Gerilya akan melahirkan aktivis energi bersih dari generasi kalangan anak muda.

Arifin menambahkan, pelaksanaan Program Gerilya merupakan salah satu bagian dari proses menuju transisi energi bersih.

“Dari berbagai jenis EBT, PLTS akan lebih didorong dan mendominasi, mengingat potensinya paling besar dan harganya semakin murah," kata Arifin.

Baca juga: Nadiem Ungkap 5 Fokus Inovasi Riset Pemerintah untuk Menuju Indonesia Emas 2045

Dari sisi biaya investasi, pemerintah menilai PLTS mengalami penurunan cukup signifikan dan memiliki daya saing investasi yang cukup kompetitif.

Menurut Arifin, saat ini pemerintah tengah menyempurnakan regulasi dari PLTS, serta percepatan pemanfaatan solar rooftop atau PLTS atap.

Ia yakin peran semua pihak, termasuk mahasiswa melalui program ini, dapat mempercepat pemanfaatan PLTS atap.

“Kami sedang menyempurnakan regulasi dari PLTS atap agar lebih menarik. Makanya, kami optimis pemanfaatan solar rooftop dapat dipercepat,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com