Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Populerkan Kembali Sebutan 'Bung', Megawati Sebut Presiden 'Bung Jokowi'

Kompas.com - 12/08/2021, 22:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan, seharusnya Indonesia kembali mempopulerkan penyebutan 'Bung'.

Menurut dia, penyebutan 'Bung' terlihat lebih bermakna karena memiliki kesan tidak adanya perbedaan antara orang satu dengan lainnya.

"Menurut saya, kita harusnya mempopulerkan menyebut Bung. Seperti tidak ada perbedaan. Dulu semua orang dipanggilnya Bung," kata Megawati dalam webinar Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan bertemakan "Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa", Kamis (12/8/2021).

Presiden ke-5 RI itu pun masih mengingat saat orang-orang zaman dahulu kerap menyebut laki-laki sebaya dengan penyebutan bung.

Sebutan tersebut, kata dia, bahkan kerap didengar mana kala Presiden Soekarno, menerima tamu dari para pejuang di Istana.

Baca juga: Megawati: Makanya Saya Bilang ke Pak Jokowi, Blusukan Pak, Blusukan...

Ia bercerita, sebutan bung itu diucapkan oleh para pejuang terhadap Soekarno. Begitu pula Bung Karno, juga menyebut para pejuang dengan kata 'bung'.

"Segala kalau yang namanya pejuang kan tidak melihat mengukur pangkatnya. Pejuang itu datang ke istana. Saya saat kecil belum mengerti, pasti kan begitu manggilnya 'bang, bung, bang, bung'. Saya mikirnya, katanya bapak saya Presiden ya?," kenang Mega.

Mencoba mempopulerkan sebutan 'Bung', Megawati bahkan sempat mengutarakan saran tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Ia menyampaikan kepada Jokowi agar sebutan Bung masih diucapkan hingga hari ini bahkan terhadap dirinya. Reaksi Jokowi justru tidak mempermasalahkan sebutan tersebut.

"Kalau kita sekarang juga masih mempopulerkan. Coba ya. Saya cerita kepada Pak Jokowi. Bapak Jokowi lucu enggak, kalau saya panggil, 'Bung Jokowi'. Tapi kayaknya enggak juga lho. Tapi kalau perempuan apa ya? Saya kurang tahu. Karena kayaknya kalau bung itu laki ya?," tutur Megawati.

Lebih lanjut, masih seputar penyebutan 'Bung', Megawati bercerita kala dirinya mengunjungi daerah Dobo, Provinsi Maluku saat masih menjadi presiden.

Baca juga: Megawati Heran Tak Banyak yang Kisahkan Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan

Kala itu, Megawati bertanya kepada warga Dobo soal siapa presiden yang pernah mengunjungi daerah tersebut.

"Itu ramai sekali, semua kumpul. Yang saya ingat itu kata-katanya. Saya nanyanya kan begini, siapa presiden yang pernah datang ke sini? Terus rakyatnya teriak dengan gembira, yang pernah datang adalah Bapak Bung Karno," kata Megawati mengenang kejadian itu.

Ia mengaku tertawa terpingkal-pingkal ketika mendengar warga Dobo menyebut kata Bapak Bung Karno, bukan Presiden Soekarno.

Oleh karena itu, ia menilai bahwa sebutan 'bung' masih populer hingga kini dengan bukti masih adanya masyarakat yang menggunakan sapaan tersebut.

"Saya sampai kepingkal-pingkal kenapa, jadi mereka nyebutnya bukan Presiden Soekarno, tapi Bapak Bung Karno. Artinya, di sebuah pulau yang kecil sekali, bung itu masih populer," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com