Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Tegaskan Konsistensi RI di Konflik Myanmar dan Soroti Lambatnya Implementasi Konsensus ASEAN

Kompas.com - 05/08/2021, 11:03 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyoroti konflik di Myanmar dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang digelar di Washington, Amerika Serikat (AS).

Retno menegaskan sikap Indonesia konsisten untuk prioritas keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar serta penegakan demokrasi di negara tersebut.

“Posisi Indonesia dari sejak pertama terjadinya kudeta sampai sekarang selalu konsisten,” kata Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Jokowi: ASEAN Capai Konsensus Konflik Myanmar

Menurut Retno, Indonesia terus berusaha mencari menyatukan langkah sehingga para pemimpin ASEAN terkait konflik Myanmar.

Salah satu langkah diplomasi yang dilakukan adalah pertemuan di Jakarta 24 April 2021 yang menghasilkan 5 points of consensus.

Namun, ia menyayangkan tidak adanya komitmen militer Myanmar dalam menjalankan hasil konsensus ASEAN itu.

Padahal, menurut dia, ASEAN merupakan asosiasi yang bersifat people centered dan rules-based, serta semua gerak ASEAN harus seirama dengan tujuan dalam piagam ASEAN.

“Memang sangat disayangkan, implementasi dari 5 points of consensus berjalan sangat lamban antara lain karena tidak adanya komitmen dari militer Myanmar,” ucap Retno.

Baca juga: Menlu RI Sebut Tak Ada Perkembangan Signifikan dari 5 Points of Consensus Terkait Myanmar

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan, langkah pertama dari implementasi 5 points of consensus adalah penunjukkan khusus atau Special Envoy.

Pada tanggal 3 Agustus 2021, ia mengatakan, Myanmar telah menyetujui usulan ASEAN untuk menunjuk Menlu II Brunei Darussalam sebagai utusan khusus.

“Ini langkah yang baik namun masih ada beratus atau bahkan beribu langkah yang harus mengikutinya,” ucap Retno.

Baca juga: Pasca-pertemuan di Jakarta, ASEAN Masih Belum Tunjuk Utusan Khusus untuk Myanmar

Indonesia juga menekankan kembali pentingnya akses yang diberikan kepada utusan khusus untuk bertugas.

Selain itu, Retno menegaskan pentingnya utusan khusus segera melakukan kunjungan dan dialog dengan semua pihak di Myanmar.

Ia berharap utusan khusus itu dapat melaporkan adanya kemajuan dalam pertemuan AMM yang akan datang, yaitu di bulan September 2021.

“Indonesia mengharapkan akan kemajuan kerja dari utusan khusus,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com