Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di NTB, Sumbawa Disebut Kekurangan Dokter

Kompas.com - 04/08/2021, 20:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Doddy A.K mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di NTB baru terjadi dalam dua pekan terakhir, setelah kasus Covid-19 di Pulau Jawa mulai menurun.

"Kondisi di NTB tidak baik-baik saja, di NTB sejauh ini kasus positif 20.905 hampir 21.000," kata Doddy dalam konferensi pers secara virtual bersama Tim Mitigasi PB IDI, Rabu (4/8/2021).

Doddy mengatakan, rata-rata kasus harian Covid-19 di NTB bertambah 200-300 kasus per hari, setelah sebelumnya bertambah sekitar 50-100 kasus.

Baca juga: PPNI Sebut Butuh Tambahan Bantuan Perawat untuk Tangani Pasien Covid-19

Peningkatan kasus tersebut, kata dia, berdampak pada dokter dan tenaga kesehatan.

"Ini peningkatan cukup banyak bagi kita teman-teman (nakes), jadi capek dan lelah dan butuh istirahat dan mental, kalau dokter tampak jenuh ini khawatir kita," ujarnya.

Doddy mengatakan, ketersediaan stok obat anti virus di NTB masih mencukupi.

Namun, kata Doddy, jumlah dokter dan alat kesehatan di Kabupaten Sumbawa masih kurang, khususnya dokter spesialis paru dan dokter anestesi.

Baca juga: Pemprov DKI Janji Perhatikan Anak yang Yatim Piatu akibat Pandemi Covid-19

"Ventilator, oksigen juga sama prihatin RSUD NTB rujukan utama Covid-19 sekarang operasi elektifnya ditunda, hanya melayani emergency untuk menghemat penggunaan oksigen, ini menggambarkan bahwa oksigen kita juga membutuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Doddy mengatakan, terkait pelaksanaan vaksinasi di NTB, jumlah dosis vaksin yang didistribusikan hanya sedikit sehingga capaian vaksinasi masih jauh dari target.

"Sedangkan minat masyarakat saya lihat belum ada penolakan secara masif, tidak ada artinya mereka untuk vaksinasi siap-siap saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com