Belakangan, pengecatan pesawat kepresidenan di tengah pandemi menjadi sorotan publik. Pengamat penerbangan sekaligus mantan komisioner Ombudsman RI, Alvin Lie, melontarkan kritik.
Menurut Alvin, biaya cat ulang pesawat itu berkisar antara 100.000 dolar AS hingga 150.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
Baca juga: Pengecatan Pesawat Kepresidenan Saat Pandemi Disorot, Dinilai Tak Ada Urgensinya
Sementara itu, Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono mengatakan, pengecatan pesawat kepresidenan telah direncanakan sejak 2019 terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia pada 2020.
Heru menjelaskan bahwa proses pengecatan merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.
Namun, pada tahun 2019 pesawat kepresidenan belum memasuki jadwal perawatan rutin, sehingga dilakukan pengecatan Heli Super Puma dan pesawat RJ terlebih dahulu.
Heru pun membantah anggapan bahwa pengecatan pesawat tersebut menghamburkan uang negara.
"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi (anggaran) untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.