JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti merasa organisasinya belum berbuat banyak meski sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun yang diperoleh dari para kader dan sumbangan masyarakat untuk penanganan Covid-19.
"Dari segi dana, kami mendapat laporan sudah lebih dari RP 1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi Covid-19 ini,” kata Mu'ti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Rabu (4/8/2021).
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan Covid-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita (berharap) bisa beraktivitas sebagaimana biasa,” ujar Mu'ti.
Baca juga: PPKM Darurat, Ketua PP Muhammadiyah: Berikan BLT Secepatnya
Menurut Mu’ti, pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan berpandangan bahwa setiap ayat di dalam Al Quran wajib diamalkan secara nyata untuk kemaslahatan manusia dan lingkungannya.
Karena itu, masih banyak yang harus dilakukan Muhammadiyah untuk mengamalkan setiap ayat yang terkandung di Al Quran untuk kemaslahatan masyarakat.
“Termasuk pada situasi seperti inilah sebenarnya peran kerahmatan umat Islam dan peran kerahmatan Islam itu justru menjadi sangat diperlukan," kata Mu'ti.
"Dan sejak pandemi dinyatakan sebagai bencana nasional oleh pemerintah pada bulan Maret 2020. Muhammadiyah bahu-membahu bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat agar bisa mengatasi dan berkontribusi dalam menyelesaikan pandemi Covid-19," tutur dia.
Kata Mu'ti, Muhammadiyah telah menggerakkan semua potensi yang dimiliki untuk terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Imbau Dana Kurban untuk Warga Terdampak Covid-19
Ia pun mengatakan Muhammadiyah akan terus berkontribusi kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19 baik di sisi kesehatan maupun ekonomi yang terdampak.
“Menurut laporan yang telah kami terima sudah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat,” tutur Mu’ti.
“Itu belum (termasuk) pelayanan melalui klinik-klinik Muhammadiyah dan juga melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan maupun relawan kemanusiaan dan relawan-relawan lain terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan layanan-layanan keagamaan,” lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.