Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: APBN Kita Bekerja Luar Biasa Keras dalam Menghadapi Covid-19

Kompas.com - 04/08/2021, 10:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, APBN Indonesia saat ini bekerja luar biasa keras dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Pada 2021, pemerintah meningkatkan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) menjadi Rp 744,7 triliun.

"APBN kita bekerja luar biasa keras dalam menghadapi Covid-19 untuk tahun 2021 ini. Kita bahkan meningkatkan jumlah alokasi anggaran untuk PEN kita dari Rp 699 triliun menjadi Rp 744,7 triliun," ujar Menkeu dikutip dari paparannya pada webinar CSIS yang ditayangkan YouTube CSIS Indonesia, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Menkeu: Kartu Prakerja Tambah 2,8 Juta Peserta, Eksekusi Juli-Agustus

Dari jumlah tersebut, kata Sri, sebagian alokasi yang sangat besar adalah untuk kesehatan.

Tahun ini, anggaran kesehatan untuk penangaban Covid-19 naik dari Rp 176 triliun menjadi Rp 214,9 triliun.

"Total anggaran kesehatan tahun ini diproyeksikan bahkan bisa mencapai di atas Rp 300 triliun. Sebuah angka yang luar biasa besar," ungkap Sri.

Selain itu, pemerintah juga meningkatkan belanja untuk bantuan sosial (bansos) karena masyarakat mengalami tekanan yang luar biasa akibat langkah-langkah pengendalian Covid-19 dengan mengurangi mobilitas.

Adapun bansos ditingkatkan, baik dari program keluarga harapan (PKH) maupun kartu sembako.

"PKH untuk 10 juta masyarakat, lalu kartu sembako untuk 18,8 juta (masyarakat). Kemudian masih ditambah dengan kartu sembako tambahan atau BST untuk tambalan 10 juta lagi dan sekarang kita tambahkan jadi 5,9 juta penerima," papar Sri Mulyani.

"Kita juga men-deploy (sebarkan) logistik untuk beras Bulog yang kita bagikan kepada masayarakat," lanjutnya.

Baca juga: Menkeu: Geliat Pemulihan Ekonomi Indonesia Terpantau Cukup Kuat

Bagi masyarakat pekerja, pemerintah juga memberikan kembali bantuan subsidi upah tenaga kerja.

Untuk dan untuk para pelajar, yang tidak bisa pergi ke sekolah secara fisik, maka pemerintah menmberi subsidi kuota internet sampai dengan akhir tahun.

"Demikian juga untuk diskon listrik. Jadi APBN kita memang resource-nya (sumber) shifting (bergeser) sangat masif dan signifikan untuk mambantu masyarakat dalam suasana musibah yang luar biasa," tutur Sri.

"Perlindungan sosial ini akan meningkat menjadi Rp187 triliun pada 2021," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com