JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 yang semakin meluas menyebabkan kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 33.900 kasus baru pada Selasa (3/8/2021).
Dengan demikian, kini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.496.700 kasus, terhitung sejak kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 2 Maret 2020.
Sementara itu, jumlah kasus aktif bertambah 978 kasus, sehingga total menjadi 524.142 orang. Hal ini menyebabkan beberapa rumah sakit masih kewalahan menampung pasien.
Dalam data yang sama, jumlah pasien yang tutup usia setelah terpapar Covid-19 bertambah 1.598 sehingga totalnya 98.889 orang.
Baca juga: UPDATE: 21,4 Juta Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua
Dalam data yang sama, pasien Covid-19 sembuh bertambah 31.324 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.873.669 orang.
Lonjakan di luar Jawa
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, telah terjadi kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah luar Jawa selama tiga minggu berturut-turut.
"Harus terus waspada karena masih mengalami kenaikan kasus positif tiga minggu berturut-turut. Provinsi tersebut didominasi dari Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Hampir semua provinsi di Pulau Sumatera, kata Wiku, masih menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 selama tiga minggu terakhir. Hanya Kepulauan Riau yang telah menunjukkan penurunan.
Sementara itu, kondisi di semua provinsi di Pulau Kalimantan juga demikian, kecuali Kalimantan Barat yang kasusnya sempat menurun.
Selain itu, semua provinsi di Pulau Sulawesi juga meningkat selama tiga minggu terakhir, kecuali Sulawesi Tenggara dan Gorontalo sempat mengalami penurunan.
Baca juga: UPDATE 3 Agustus: Tambah 31.324, Kasus Sembuh Covid-19 Jadi 2.873.669
Oleh karenanya, Wiku meminta untuk memperbaiki penanganan Covid-19 di daerahnya yang terjadi lonjakan kasus.
Pemda diminta memastikan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah masing-masing mencukupi dengan mengonversi tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 atau membuka tempat isolasi terpusat jika dibutuhkan.
"Selain itu, dimohon untuk perkuat peran posko agar pengawasan dan pelaporan kepatuhan protokol kesehatan oleh unsur TNI atau Polri di wilayah masing-masing dapat ditingkatkan," kata Wiku.
Vaksinasi hingga akhir tahun
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam 24 jam terakhir melaporkan, 21.436.908 orang atau 10,29 persen sudah divaksinasi dosis kedua.
Sementara, 48.106.208 orang atau 23,10 persen sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Mereka yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.
Baca juga: Cerita Warga Samarinda Sulit Akses Vaksin Covid-19, Sampai 4 Kali Daftar Online
Menteri Kesehatan Budi Gunadi sebelumnya mengatakan, total 258 juta dosis vaksin akan diterima Indonesia dari Agustus-Desember 2021.
Rinciannya, 72,5 juta dosis akan diterima pada Agustus, 70,8 juta dosis akan diterima September, 40,6 juta dosis vaksin akan diterima Oktober, 35,8 juta dosis vaksin akan tiba November, dan 38,6 juta dosis vaksin akan diterima Desember.
"80 persen itu datangnya Agustus sampai Desember 258 juta sudah pasti," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).
Berdasarkan jenis vaksinnya, total vaksin Sinovac yang akan diterima dari Agustus-Deptember sebanyak 97,9 juta dosis vaksin, AstraZeneca sebanyak 18,9 juta dosis vaksin.
Kemudian, vaksin Covid-19 melalui skema Covax/Gavi sebanyak 85,2 juta dosis vaksin, Moderna sebanyak 6,5 juta, dan Pfizer sebanyak 50 juta dosis vaksin.
Selain itu, masih ada sebanyak 70 juta dosis vaksin yang akan diterima pemerintah. Namun, kedatangannya belum dapat dipastikan.
Baca juga: Vaksinasi Anak di Bekasi Dimulai, Peserta Wajib Bawa Formulir Persetujuan Orang Tua
Lebih lanjut ia mengatakan, peningkatan capaian vaksinasi akan berkonsentrasi di wilayah yang mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian yang tinggi.
Budi mengatakan, ada tujuh wilayah aglomerasi yang menjadi konsentrasi pelaksanaan vaksinasi. Ketujuh daerah tersebut terdapat di Jawa dan Bali.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," ucap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.