Dengan penambahan tersebut, total kasus Covid-19 dihitung sejak awal pandemi 2 Maret 2020 mencapai 3.440.396 kasus.
Tingginya jumlah kasus baru berbanding lurus dengan angka kematian.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 pada bulan Juli menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi.
Baca juga: Jokowi: Mari Bergandengan Tangan, Rapatkan Barisan, Bersama-sama Hadapi Pandemi Covid-19
Bagaimana tidak, angka kematian selama 2 minggu terakhir melebihi 1.000 kasus setiap hari. Bahkan, pada 27 Juli angka kematian harian mencapai yang tertinggi, yakni 2.069 pasien meninggal dalam sehari.
"Bulan Juli ini menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia. Hingga kemarin, total sebanyak 30.168 kematian tercatat di bulan ini," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/7/2021).
Menurut Wiku, angka kematian ini sangat tinggi mengingat sebelumnya kematian tertinggi terjadi pada Juni sebanyak 7.913 kasus.
Kendati demikian, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 juga terus bertambah. Data pemerintah Jumat (30/7/2021) menunjukkan, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan pasien baru.
Tercatat, jumlah pasien sembuh bertambah 44.550 orang dalam sehari. Angka itu merupakan yang tertinggi selama pandemi.
Baca juga: Satgas: Masyarakat Harus Siapkan Diri Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Melihat data tersebut, akumulasi pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh hingga Jumat pukul 12.00 mencapai 2.730.720 orang.
Bersamaan dengan itu, pemerintah mengklaim bahwa bed occupancy rate (BOR) di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 sudah mulai menurun.
"Saya tadi pagi juga sudah mengecek di Wisma Atlet misalnya yang dulu sudah hampir 90 persen, tadi pagi saya cek angka keterisian dari tempat tidur di angka 38 persen. Dulunya 90 persen, hampir penuh," kata Jokowi, Jumat (30/7/2021).
3. Lonjakan di luar Jawa
Kasus Covid-19 di Pulau Jawa diklaim sudah mulai menurun sejak PPKM Darurat diterapkan. Namun, di saat bersamaan, di luar Jawa kasus virus corona mulai merangkak naik.
"Saya melihat angka-angka tadi di wilayah-wilayah di Pulau Jawa sudah mulai melandai turun pelan-pelan, tetapi yang di luar Jawa gantian naik," kata Jokowi, Jumat (30/7/2021).
Jokowi menyebut, lonjakan ini disebabkan karena virus corona varian Delta yang menyebar begitu cepat. Varian virus itu pertama kali muncul di India dan kini meluas di seluruh dunia.
"Keadaan ini saya ngomong adanya, bukan menakut-nakuti, tapi kasus virus corona ini akan selesai kapan WHO (World Health Organization) pun juga belum bisa memprediksi," ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: Jangan Khawatir Kehabisan Stok Vaksin
Presiden pun mengimbau warga untuk terus disiplin mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ia juga mengajak seluruh pihak ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19.
"Kita masih berproses menuju pada vaksinasi 70 persen yang kita harapkan nanti akhir tahun ini bisa kita selesaikan Insya Allah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.