Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,4 Juta Kasus Covid-19 dan Ajakan Presiden Rapatkan Barisan Hadapi Pandemi

Kompas.com - 02/08/2021, 07:13 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa bahu-membahu berupaya melawan pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, pandemi ini merupakan ujian berat bagi bangsa Indonesia.

"Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir dan batin bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19," kata Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka yang disiarkan secara daring, Minggu (1/8/2021).

Selain berusaha, Presiden juga mengingatkan agar tidak lupa memanjatkan doa kepada Tuhan. Jokowi menyatakan, doa adalah penyembuh dan penumbuh harapan.

Baca juga: UPDATE 1 Agustus: Ada 535.135 Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia

"Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin, penguat dan penyembuh sebagai kekuatan yang maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," ujarnya.

Pada Minggu, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 30.738 kasus. Penambahan ini menyebabkan jumlah kasus konfirmasi mencapai 3.440.396.

Kemudian, pasien Covid-19 sembuh bertambah 39.446 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.809.538 orang.

Sementara itu, ada penambahan pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 1.604 orang, sehingga jumlah kasus kematian menjadi 95.723.

Jumlah spesimen diperiksa kemarin yaitu 178.375 dari 112.661 orang. Positivity rate total 27,28 persen. Namun, positivity rate dengan RT PCR mencapai 52,78 persen.

Baca juga: UPDATE 1 Agustus: Bertambah 30.738, Kini Ada 3.440.396 Kasus Covid-19 di Indonesia

Presiden berharap Indonesia segera mencapai kemenangan melawan pandemi. Hal senada disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam acara yang sama.

Yaqut berharap pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan negara-negara lainnya segera berakhir. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati kehidupan normal kembali.

"Semoga pandemi lekas berakhir dan kehidupan normal dapat kita nikmati kembali dengan senantiasa bersyukur atas nikmat dan seluruh karunia-Nya," ujarnya.

Vaksinasi lengkap 9,93 persen

Hingga Minggu siang, dari target 208.265.720 orang yang jadi sasaran vaksinasi, baru 20.673.079 orang atau 9,93 persen yang mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis.

Sementara itu, yang mendapatkan suntikan vaksis dosis pertama sebanyak 47.478.168 orang atau 22,80 persen.

Baca juga: Jokowi: Mari Bergandengan Tangan, Rapatkan Barisan, Bersama-sama Hadapi Pandemi Covid-19

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Target ini ditetapkan untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dari virus SARS-CoV-2.

Terima 3,5 juta dosis vaksin Moderna

Sebanyak 3,5 juta dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat tiba di Indonesia kemarin.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kedatangan vaksin tersebut membuat jumlah vaksin yang diterima Indonesia sebesar 178.357.880 dosis.

"Dengan ketibaan vaksin Moderna 3,5 juta dosis pada hari ini, maka dalam catatan Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah menerima 178.357.880 dosis," kata Retno dalam keterangan virtual saat kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 32 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Jakarta Capai Target Lebih Cepat dari Rencana Jokowi

Retno mengatakan, total jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia tersebut terdiri dari 144.700.280 vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) dan 33.657.600 dosis vaksin jadi.

Dari COVAX Facility, kata dia, saat ini Indonesia telah menerima sebesar 19.704.960 dosis vaksin jadi secara gratis. Termasuk di dalamnya adalah vaksin 3,5 juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat tersebut.

Retno menegaskan, pemerintah akan bekerja keras mengamankan pengadaan vaksin bagi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com