JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, pemerintah terus berupaya mempercepat program vaksinasi gotong royong.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 1,9 juta dosis vaksin sudah didistribusikan ke berbagai perusahaan dan badan hukum.
"Kita sudah distribusikan itu 1,92 juta," kata Erick dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).
Sementara, total vaksin yang sudah diterima RI khusus untuk program vaksinasi gotong royong kini mencapai 5,5 juta dosis.
Dari angka itu, sebanyak 2,9 juta dosis sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan 2,6 juta lainnya masih dalam proses.
Baca juga: Permudah Birokrasi bagi Masyarakat untuk Dapatkan Vaksin
Erick memastikan, seluruh vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong merupakan vaksin Sinopharm.
"Jadi kita tidak memakai merek-merek yang dilakukan oleh vaksin gratis program pemerintah ataupun yang masuk ke dalam Covax/Gavi ataupun di luar yang 500.000 sumbangan," kata dia.
Untuk diketahui, vaksin gotong royong diselenggarakan oleh badan usaha atau badan hukum yang bekerja sama dengan pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Perusahaan atau badan hukum memberikan vaksinasi tersebut ke karyawan secara gratis. Sementara, pembelian vaksin dibayarkan oleh perusahaan atau badan hukum.
Vaksinasi mekanisme tersebut dilakukan untuk mempercepat program vaksinasi nasional.
Baca juga: Usul Kadin ke Jokowi: Pengunjung Mal Harus Tunjukkan Sertifikat Vaksin
Pemerintah menargetkan vaksinasi gotong royong mampu menjangkau 22 juta penduduk. Namun demikian, upaya tersebut kini masih terkendala pengadaan vaksin.
"Inilah yang akan kita kejar dengan ketua dan jajaran pengurus Kadin yang baru agar angka vaksin gotong royong 22 juta itu bisa dikejar di bulan Juli, Agustus, dan bulan bulan berikutnya," kata Presiden Joko Widodo, Rabu (30/6/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.