Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Pembatasan Kegiatan Tak Akan Berdampak jika Jumlah Testing Turun

Kompas.com - 21/07/2021, 16:25 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat tidak akan berdampak pada penanganan Covid-19 jika jumlah testing atau pemeriksaan turun.

Menurut Dicky, seharusnya pemerintah meningkatkan jumlah testing dan pelacakan kontak erat (tracing).

"Jadi, jangan takut temukan kasus infeksi karena sudah banyak kok," ujar Dicky, saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Menurun, Ini Penjelasan Satgas

Dicky menekankan, peningkatan jumlah testing perlu dilakukan untuk mencegah situasi semakin buruk.

Antisipasi penyebaran virus dapat dilakukan ketika kasus Covid-19 berhasil dilacak melalui testing.

Ia menuturkan, pemerintah harus memiliki paradigma bahwa keberhasilan melacak kasus Covid-19 merupakan prestasi.

"Bagaimana kita akan membasmi virus ini kalau kita tidak menemukannya, itu logika sederhananya," kata Dicky.

Baca juga: Epidemiolog: Kasus Harian Covid-19 Turun karena Testing Berkurang

Sebelumnya, pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan melakukan relaksasi pembatasan secara bertahap pada 26 Juli jika tren kasus Covid-19 menurun.

Namun, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan adanya penurunan jumlah pemeriksaan spesimen.

Pemeriksaan spesimen pada Minggu (18/7/2021) tercatat sebanyak 192.918 sampel dari 138.046 orang.

Kemudian pada Senin (19/7/2021) tercatat pemeriksaan sebanyak 160.686 spesimen dari 127.461 orang.

Selanjutnya, pada Selasa (20/7/2021), tercatat pemeriksaan spesimen sebanyak 179.275 sampel dari 114 674 orang.

Baca juga: UPDATE: 179.275 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 47,62 Persen

Jumlah pemeriksaan itu menurun jika dibandingkan pada pekan sebelumnya yang bisa melewati 240.000 spesimen.

 

Data Satgas pada Sabtu (17/7/2021) sebanyak 251.392 spesimen dan sebanyak 258.532 spesimen pada Jumat (16/7/2021).

Sementara pada Kamis (15/7/2021) sebanyak 249.059 spesimen, dan Rabu (14/7/2021) 240.724 spesimen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com