JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan pemerintah agar memperkuat pelacakan (tracing) pasien Covid-19.
Selain itu, pengetesan (testing) juga harus terus diperbanyak. Menurutnya, kedua hal ini menjadi kunci dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Tes diperbanyak, jangan dikurangi. Contact tracing kalau target 30, ya jangan hanya 5-10, harus sesuai target," kata Zubairi dalam diskusi daring bertajuk 'PPKM Darurat Diperpanjang: Keputusan Tepat?', Rabu (21/7/2021).
Ia pun mengungkapkan, saat ini masih banyak rumah sakit yang tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19. Akibatnya, banyak pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah dan meninggal dunia.
Baca juga: Masih Terjadi Overload Pasien di RS, IDI Minta Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat
Karena itu, Zubairi mendorong agar rumah sakit darurat di berbagai daerah segera dibuka dan dimanfaatkan.
"Rumah sakit darurat ditambah ini utama sekali," ujarnya.
Bertalian dengan itu, Zubairi meminta pemerintah memperhatikan kondisi tenaga kesehatan. Ia mengatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang meninggal dunia dan terpapar Covid-19 akan mempengaruhi penanganan pasien.
Ia pun mengingatkan pemerintah agar memenuhi janji soal insentif kepada tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.
"Banyak nakes yang terienfeksi dan meninggal artinya tenaga di lapangan untuk pasien Covid-19 jadi berkurang. Ini harus diperhatikan. Bagaimanapun, insentif yang dijanjikan juga mempengaruhi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.