JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kemampuan rumah sakit (RS) untuk menampung pasien Covid-19 masih bisa dinaikkan hingga 50 persen.
Hal ini diungkapkannya karena saat ini ada RS di sejumlah daerah yang baru menetapkan kuota sebanyak 20-30 persen untuk pasien Covid-19.
"Saya lihat beberapa daerah, RS masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 persen atau seperti di DKI (Jakarta) sampai ke 50 yang didedikasikan kepada (pasien) Covid-19," ujarnya saat memberikan pengarahan secara virtual untuk pada kepala daerah se-Indonesia, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Anies Gambarkan Kondisi RS: Sekitar 1.400 Orang Mengantre di Lorong untuk Masuk IGD
Oleh karenanya kepala negara menekankan kepala daerah membuat perencanaan dan menyiapkan RS di derah masing-masing.
Termasuk di dalamnya RS cadangan dan RS darurat untuk persiapan antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Ini harus ada antisipasi terlebih dahulu. Paling tidak kita memiliki di dalam perencanaan itu bagaimana kalau rumah sakit itu penuh," kata Jokowi.
"Jangan sudah penuh baru menyiapkan, akan terlambat," tegasnya.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan,penyiapan tempat-tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan di daerah.
Baca juga: Masih Terjadi Overload Pasien di RS, IDI Minta Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat
Hal ini terutama perlu diadakan wilayah padat penduduk.
“Penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa, ini sampai di tingkat kelurahan atau desa, ini akan lebih baik. Kalau tidak, paling tidak, ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan," ujarnya.
"Terutama ini untuk kawasan-kawasan yang padat, utamanya di kota-kota, ini harus ada. Karena cek lapangan yang saya lakukan untuk kawasan-kawasan padat, (rumah berukuran) 3×3 (meter) dihuni oleh empat orang. Saya kira ini kecepatan penularan akan sangat masif, kalau itu tidak disiapkan isolasi terpusat di kelurahan itu atau paling tidak di kecamatan,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.