Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Ingatkan Umat Islam Bertakbir dari Rumah

Kompas.com - 19/07/2021, 20:32 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau umat Islam untuk bertakbir dari rumah jelang Idul Adha 1442 Hijriah. Hal ini karena situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air masih belum terkendali.

"Kita berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing, bersama-sama terus berdoa dan berikhtiar agar pandemi segera berlalu," kata Jokowi, saat membuka acara Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Jokowi: Idul Adha Tahun Ini Kita Peringati secara Sederhana dengan Mematuhi Prokes

Dengan adanya situasi pandemi, kata Jokowi, Hari Raya Idul Adha tahun ini diperingati secara sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Namun demikian, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan dalam menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.

Jokowi menyebut, Idul Adha mengandung pesan-pesan mulia, pesan pengorbanan dan kemanusiaan, pesan yang tetap aktual dan patut menjadi pegangan saat dan negara menghadapi pandemi.

Di tengah pandemi, kata dia, masyarakat perlu lebih banyak berkorban, mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat serta sesama.

"Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan optimis untuk bangkit bersama," ujar Jokowi.

Baca juga: Idul Adha 1442 H, Ketua DPR: Mari Kurbankan Sedikit Kebebasan Kita agar Penularan Covid-19 Bisa Dikendalikan

Presiden pun mengingatkan agar masyarakat terus berikhtiar dalam menghadapi pandemi dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama.

"Mari kita bersama-sama memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, memohon kesembuhan saudara-saudara kita yang sedang sakit, memberikan kekuatan kepada saudara-saudara kita yang sedang melakukan tugas-tugas kemanusiaan," kata Jokowi.

Sebelumnya, imbauan serupa juga sudah disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut menegaskan, pemerintah melarang takbir keliling dan takbiran di masjid yang menimbulkan kerumunan pada Idul Adha tahun ini.

Kegiatan tersebut dikhawatirkan memicu penyebaran virus corona yang belakangan meningkat tajam di Tanah Air.

"Sepenuhnya dilarang takbiran yang berupa arak-arakan maupun takbiran yang berkerumun di dalam masjid. Arak-arakan, baik arak-arakan kendaraan maupun jalan kaki ini juga dilarang," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: MUI Jakarta Imbau Warga Shalat Idul Adha di Rumah

Aturan itu ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021. Dalam SE itu juga disebutkan bahwa takbiran dapat dilakukan di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Itu tidak mengurangi sama sekali dari makna malam takbiran," ujar Yaqut.

Adapun kasus Covid-19 di Indonesia belakangan terus melonjak tajam. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (19/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 34.257 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.911.733 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com