Salin Artikel

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Ingatkan Umat Islam Bertakbir dari Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau umat Islam untuk bertakbir dari rumah jelang Idul Adha 1442 Hijriah. Hal ini karena situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air masih belum terkendali.

"Kita berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing, bersama-sama terus berdoa dan berikhtiar agar pandemi segera berlalu," kata Jokowi, saat membuka acara Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/7/2021).

Dengan adanya situasi pandemi, kata Jokowi, Hari Raya Idul Adha tahun ini diperingati secara sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Namun demikian, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan dalam menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT.

Jokowi menyebut, Idul Adha mengandung pesan-pesan mulia, pesan pengorbanan dan kemanusiaan, pesan yang tetap aktual dan patut menjadi pegangan saat dan negara menghadapi pandemi.

Di tengah pandemi, kata dia, masyarakat perlu lebih banyak berkorban, mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat serta sesama.

"Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan optimis untuk bangkit bersama," ujar Jokowi.

Presiden pun mengingatkan agar masyarakat terus berikhtiar dalam menghadapi pandemi dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama.

"Mari kita bersama-sama memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, memohon kesembuhan saudara-saudara kita yang sedang sakit, memberikan kekuatan kepada saudara-saudara kita yang sedang melakukan tugas-tugas kemanusiaan," kata Jokowi.

Sebelumnya, imbauan serupa juga sudah disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut menegaskan, pemerintah melarang takbir keliling dan takbiran di masjid yang menimbulkan kerumunan pada Idul Adha tahun ini.

Kegiatan tersebut dikhawatirkan memicu penyebaran virus corona yang belakangan meningkat tajam di Tanah Air.

"Sepenuhnya dilarang takbiran yang berupa arak-arakan maupun takbiran yang berkerumun di dalam masjid. Arak-arakan, baik arak-arakan kendaraan maupun jalan kaki ini juga dilarang," kata Yaqut dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan presiden dan sejumlah menteri, Jumat (16/7/2021).

Aturan itu ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 17 Tahun 2021. Dalam SE itu juga disebutkan bahwa takbiran dapat dilakukan di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Itu tidak mengurangi sama sekali dari makna malam takbiran," ujar Yaqut.

Adapun kasus Covid-19 di Indonesia belakangan terus melonjak tajam. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin (19/7/2021) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 34.257 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.911.733 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/19/20320641/kasus-covid-19-masih-tinggi-jokowi-ingatkan-umat-islam-bertakbir-dari-rumah

Terkini Lainnya

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke