JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo mencanangkan pembagian paket obat gratis untuk pasien isolasi mandiri (isoman).
Pasien isolasi mandiri ialah mereka yang terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah.
Isolasi mandiri umumnya dilakukan pasien yang tidak menunjukkan gejala (OTG) atau bergejala ringan.
Jokowi berharap, program paket obat gratis ini dapat meringankan beban pasien.
"Agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena Covid dan membantu pengobatan warga yang menderita Covid-19," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta (16/7/2021).
Baca juga: Jokowi Bagikan Paket Obat dan Sembako untuk Warga Kelurahan Sunter Agung
Pemerintah membuat tiga jenis paket obat dalam program ini. Masing-masing dapat digunakan selama tujuh hari perawatan.
Paket 1 berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan hasil PCR positif tanpa gejala atau OTG.
Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, khususnya dokter Puskesmas.
Kemudian, paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket 3 juga membutuhkan konsultasi dan resep dari dokter.
Pada tahap pertama, pemerintah akan membagikan 300.000 paket obat untuk pasien isoman di Jawa dan Bali.
Selanjutnya, pembagian paket obat akan dilanjutkan untuk pasien di luar Jawa-Bali sebanyak 300.000 paket.
Baca juga: Jokowi Bagikan Paket Obat Gratis ke Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri Mulai Hari Ini
Jokowi menjelaskan, pasokan paket obat akan disiapkan Menteri BUMN yang diproduksi oleh BUMN farmasi.
Sementara, proses distribusinya akan dikoordinasikan oleh Panglima TNI dengan melibatkan pemerintah daerah, desa, Puskesmas, Babinsa, hingga pengurus RT dan RW.
Jokowi pun menginstruksikan jajarannya supaya mengawasi pelaksanaan program ini secara ketat.
"Paket obat isolasi mandiri ini tidak diperjualbelikan," tegas Jokowi.