Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Lokasi Vaksinasi Diperbanyak untuk Hindari Kerumunan

Kompas.com - 15/07/2021, 12:48 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah memperbanyak lokasi-lokasi vaksinasi agar tidak menimbulkan kerumunan masyarakat yang mengantre untuk mengikuti vaksinasi.

Rahmad khawatir, lokasi vaksinasi yang terbatas justru dapat menjadi kluster penyebaran Covid-19 akibat kerumunan antrean vaksinasi.

"Saya berharap agar spot-spot program vaksinasi diperbanyak, tidak mengumpul di satu tempat sehingga memunculkan kerumunan yang besar yang berpotensi adanya kluster baru," kata Rahmad saat dihubungi, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Anggota DPR: Tidak Ada Alasan Tidak Lanjutkan PPKM Darurat

Politikus PDI-P itu berpendapat, semestinya lokasi vaksinasi dapat disebar hingga tingkat kelurahan agar masyarakat tidak perlu berkerumun di satu lokasi.

"Saya harap dipecah-pecah ya, jangan terkumpul di satu kecamatan, tapi di berbagai tempat, banyak tempat, banyak spot-spot sampai kelurahan-kelurahan kalau perlu kalau memungkinkan," kata dia.

Ia berharap, dengan tersebarnya lokasi vaksinasi serta stok vaksin yang terus bertambah, maka program vaksinasi dapat dipercepat dan mampu menekan laju penularan Covid-19.

Diketahui, terjadi kerumunan di sejumlah wilayah di Indonesia akibat membeludaknya masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Wapres: Kinerja Pasar Modal Syariah Melambat Akibat Pandemi Covid-19

Di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng, Banyuwangi, warga berdesak-desakan menunggu antrean pendaftaran vaksinasi sejak pagi hari.

Humas RSUD Genteng Sugio Sastro mengatakan, hal itu disebabkan oleh tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.

"Kami sudah kesekian kali melaksanakan kegiatan ini. Tapi sebelumnya aman-aman saja," kata Sugio saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).

Selain itu, kerumunan antrean vaksinasi Covid-19 juga terjadi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang, Rabu (14/7/2021) hingga masyarakat merobohkan pagar gedung.

Baca juga: Pimpinan Komisi IX Minta Semua Provinsi Siapkan Skenario Terburuk Antisipasi Penyebaran Corona Varian Delta

Direktur Poltekes Kupang Kristina Ragu tidak menduga muncul banyak orang untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

“Antusiasme mayarakat luar biasa, kemarin kami tidak antisipasi, masyarakat mengejar vaksin dengan datang pagi sekali,” ujar Kristina, kepada sejumlah wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com