Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 110 Juta Warga Dunia Kembali ke Jurang Kemiskinan akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 14/07/2021, 13:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di berbagai belahan dunia. Krisis terjadi bukan hanya di bidang kesehatan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

Hal itu Jokowi sampaikan saat berpidato dalam Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC) secara virtual, Selasa (13/7/2021).

"Di dunia 255 juta orang kehilangan pekerjaan, di dunia 110 juta orang kembali ke jurang kemiskinan," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/7/2021).

"Dan di seluruh dunia, 83 hingga 132 juta orang terancam kelaparan dan mengalami malnutrisi," tuturnya.

Baca juga: Jokowi: Kesenjangan Akses Vaksin Covid-19 di Dunia Masih Sangat Lebar

Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia semakin mempersulit tercapainya target tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Bahkan, berbagai kemajuan yang telah dicapai dunia tergerus akibat pandemi.

Dalam situasi sulit seperti ini, kata Jokowi, harus dilakukan cara-cara yang luar biasa. Ia berharap seluruh negara dapat saling bekerja sama.

"Kerja sama dan solidaritas harus dipertebal dan inovasi harus ditingkatkan. No country can progress until all country progress," ujarnya.

Jokowi pun mengusulkan beberapa pemikiran. Pertama, dilakukan percepatan realisasi kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi seluruh negara.

Ia menyebut, kesenjangan akses vaksin di dunia masih sangat lebar. Padahal, vaksin merupakan harapan untuk mempercepat dunia keluar dari krisis kesehatan.

Baca juga: Saat Jokowi Ditanya Pengaruh PPKM terhadap Kenaikan Covid-19 oleh Siswa SMA...

Kedua, perhatian dan bantuan dunia terhadap kelompok rentan seharusnya ditingkatkan. Jaminan perlindungan sosial merupakan bagian dari upaya pemulihan dari pandemi.

Berikutnya, Jokowi menekankankan pentingnya pemulihan ekonomi dunia secara bersama-sama. Roda perekonomian dunia, kata dia, harus mulai bergerak bersama tanpa mengorbankan aspek kesehatan.

Terakhir, presiden berharap agar kemitraan global dapat terus diperkuat. Dalam situasi seperti ini, kata dia, komitmen kerja sama harus dipertebal.

"Prinsip no one left behind harus diwujudkan dalam bentuk nyata, kita harus berkomitmen untuk menghindari “me first policy”," kata Jokowi.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah melanda dunia selama lebih dari dua tahun. Di Indonesia sendiri, kasus pertama virus corona diumumkan pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 Door to door Bagus Sekali, Kita Mendatangi Rumah-rumah

Setahun lebih berlalu, RI belum juga terbebas dari pandemi. Justru, kasus Covid-19 belakangan meningkat sangat tajam.

Pada Selasa (13/7/2021), penambahan kasus Covid-19 bahkan mencapai yang tertinggi selama pandemi. Dalam kurun waktu 24 jam, pasien baru virus corona bertambah 47.899 orang.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini mencapai 2.615.529 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan oleh presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com