Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terima 3,4 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca, Indonesia Amankan 137,6 Juta Dosis Vaksin

Kompas.com - 14/07/2021, 12:16 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (memvaksin) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi Covid-19," ucap Robert.

Vaksin di dunia masih belum merata

Menlu Retno mengatakan, meskipun dunia telah memvaksinasi hampir 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia, tetapi akses terhadap vaksin masih belum merata.

Sebagai contoh, kata Menlu Retno, di kawasan Amerika Utara dan Eropa, dosis vaksin yang diberikan sudah mencapai kurang lebih 75 persen populasi.

Baca juga: Aturan ke Pulau Seribu Selama PPKM Darurat, Bawa Kartu Vaksin Covid-19

Padahal, di kawasan Afrika baru sebanyak 4,03 persen populasi yang sudah divaksin. Kemudian di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) baru 16,3 persen dari total populasi yang sudah mendapatkan vaksin.

“Ini merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun melalui kerja sama tantangan ini akan dapat diatasi Bersama,” kata Menlu Retno.

Menurutnya, diperlukan tambahan vaksin sekitar 350.000.000 dosis untuk memvaksinasi sekitar 10 persen populasi di setiap negara pada September tahun ini.

Lebih lanjut, Menlu Retno memaparkan, diperlukan setidaknya 11 miliar dosis vaksin untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.

Baca juga: Menlu: Total, RI Telah Terima 137.611.540 Dosis Vaksin Covid-19

Ia pun memastikan, pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi Indonesia.

Menlu Retno berpesan agar seluruh masyarakat tetap disiplin menjalankan prokes dan membatasi mobilitas.

“Melalui ikhtiar, kerja keras, kedisiplinan, dan persatuan seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com