JAKARTA, KOMPAS.com - Status zona risiko Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, per 4 Juli 2021 meningkat menjadi zona merah usai gelaran Munas Kadin pada 30 Juni hingga 2 Juli 2021.
Sebelumnya pada 29 Juni 2021 berdasarkan pantauan Kompas.com melalui peta risiko satgas Covid-19, Kendari termasuk dalam zona oranye atau berisiko sedang penularan Covid-19.
Memang belum ada instansi yang menyimpulkan bahwa gelaran tersebut menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun Kompas.id sejumlah peserta dan pengurus Kadin diketahui positif Covid-19.
Baca juga: Munas Kadin yang Tetap Digelar, Meski Kendari Zona Oranye Covid-19...
Sejumlah anggota tim paduan suara pembukaan munas yang dihadiri Presiden Joko Widodo pada 30 Juni 2021 itu pun terpapar Covid-19.
Ketua panitia pengarah Benny Soetrisno membenarkan, dari hasil tes usap yang keluar pada Rabu 30 Juni 2021, ada peserta munas yang terkena Covid-19. Tetapi, ia belum bisa mengonfirmasi jumlahnya.
"Ada yang (terkena) sebelum sampai Kendari, ada yang sesudah sampai Kendari. Kami sudah lakukan tes PCR kemarin untuk ikut acara pembukaan hari ini, besok juga begitu,” kata dia, Rabu (30/6/2021).
Tak hanya di Kendari, sejumlah peserta Munas Kadin juga diketahui positif Covid-19 saat transit perjalanan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Ridwan Bobihu, delegasi Gorontalo, dalam video yang diterima Kompas.id menuturkan, ia mengetahui dirinya terpapar Covid-19 saat berada di Makassar. Setelah itu, ia langsung memutuskan untuk menjalani isolasi mandiri di Makassar.
Jumlah kasus positif di Kendari pada Rabu 7 Juli 2021 bertambah 12 kasus. Total kasus kumulatif mencapai 5.397 kasus dengan 634 orang masih dalam perawatan. Sebanyak 78 orang tercatat meninggal.
Baca juga: Digelar di Tengah Pandemi, Munas Kadin di Kendari Disebut Akan Dihadiri Jokowi